Gubernur Bangga Prestasi NTB di Bidang Kesehatan

Gubernur Zul bersama perwakilan Kepala Daerah Kabupaten/Kota berdiskusi tentang Rapid Test Antigen Entram, Senin (19/05/21) / Foto: Jm
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

LOBAR.lombokjournal.com

Gubernur Zulkieflimansyah menyampaikan apresiasi tinggi pada tim kesehatan Universitas Mataram (Unram) yang bekerjasama dengan Laboratorium Hepatika Mataram, karena berhasil menciptakan rapid test antigen.

“Rapid antigen saja bisa dibikin di NTB,” kata gubernur di sela-sela acara penyerahan rapid antigen Entram (NTB-Unram), kepada 10 Kabupaten/Kota di NTB bertempat di Science Technologi Industrial Park (STIP) Banyu Mulek, Senin, (10/05/21).

BACA JUGA:

Dikatakan, prestasi di bdang Kesehatan itu jadi bukti masyarakat NTB tak hanya mampu produksi barang remehtemeh, tapi juga produk kesehatan sekelas rapid antigen.

“Pesan sederhana, bikin rapid antigen saja NTB bisa. Jangankan bikin mesin sederhana, bikin rapid ini pun bisa,” ujarnya.

Lebih jauh Gubernur minta segenap pemerintah Kabupaten/Kota di NTB ikut memberi apresiasi pada prestasi tersebut, dengan menggunakan produk lokal di daerah masing-masing.

Dijelaskan, jika bukan masyarakat NTB, siapa yang diharapkan membangun dan mengembangkan produk-produk lokal NTB.

“Mohon pak Bupati/Walikota jangan bisnis lagi alat kesehatan. Kalau kita bangga pakai buatan lokal kita bisa lebih maju,” kata gubernur.

Hal lain yang disampaikan Gubernur, terkait alasannya menghadiri undangan mendadak penyerahan rapid test antigen Entram tersebut.

Kehadirannya menjadi bentuk penyampaian tidak langsung pada masyarakat NTB, salah satu rumus peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah industrialisasi.

Masyarakat NTB tak boleh lagi memandang industrialisasi secara sederhana, hanya bingkai tambang seperti di pulau Sumbawa.

Melainkan dari banyak segi, salah satunya produk kesehatan. Karena sejatinya, inti dari industrialisasi adalah terwujudnya nilai tambah suatu barang.

Ia menyinggung bagaimana NTB tak usah bangga oleh melimpahnya hasil alam, jika hasil alam tak bisa diolah jadi komoditi dengan nilai tambah lebih tinggi.

“industrialisasi tidak selalu identik dengan pabrik besar. Industrialisasi sejatinya adalah adanya pendalaman struktur. Kita tidak usah jual jagung mentah berkapal-kapal, kita olah dia,” terangnya.

Salah seorang perwakilan Kepala Daerah yang hadir yakni Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) yakni Dany Karter Febrianto Ridawan.

Saat ditanya lombokjournal.com terkait permintaan Gubernur agar pemerintah Kabupaten/Kota mendayagunakan produk lokal di daerah masing-masing, ia menyambut positif permintaan itu.

Menurutnya, hal itu harus didukung guna kemajuan Provinsi NTB di masa mendatang.

“Kalau melihat komitmen Pak Gubernur tidak ada alasan kita tidak mendukung,” katanya.

BACA JUGA:

Untuk diketahui, rapid antigen Entram merupakan hasil riset dan inovasi Laboratorium Hepatika NTB bekerjasama dengan Universitas Mataram, guna memberikan solusi mengatasi penyebaran Covid-19.

Selain itu, kehadiran rapid test antigen Entram diperlukan agar NTB tidak bergantung pada produk impor.

Ast