Presiden Joko Widodo Terkesan Pertumbuhan Ekonomi NTB
LOMBOK BARAT – lombokjournal.com
Presiden RI H Joko Widodo melakukan groundbreaking dan meninjau Mobile Power Plant (MPP) 2 x 25 MW Lombok di Jeranjeng Desa Taman Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (11/06). Kegiatan Presiden di PLTU II Jeranjang ini merupakan bagian dari penanganan intensif masalah kelistrikan, khususnya terkait program strategis pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW yang tersebar di berbagai daerah.
Di Jeranjang, Presiden Jokowi didampingi Menteri ESDM, Sudriman Said, Menteri BUMN, Rini Soemarno, Menseskab, Pramono Anung, Gubernur NTB TGH M. Zainul Majdi dan Dirut PLN Pusat. Hadir juga Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH.M.Si, sejumlah pejabat lingkup Pemprov NTB, ratusan masyarakat di sekitar yang masuk undangan, dan kalangan TNI dan Polri.
Kehadiran presiden melakukan groundbreaking memang diharapkan masyarakat NTB, agar bisa langsung mengetahui kendala-kendala yang dihadapi sejak proyek PLTU Jeranjang ini mulai tahun 2009.
Seperti diketahui PLTU II Jeranjang di Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat pembiayaannya terdiri atas dua bagian, yaitu sebesar US$ 30,7 juta dan Rp 354,3 miliar, dilakukan PT Barata Indonesia (Persero) menggunakan sistem turnkey (Engineering Procurement dan Construction/EPC). Pembangunan proyek yang ditetapkan pada tahun 2009 itu, sempat terkatung-katung selama beberapa tahun.
Prioritas Listrik
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan mendesaknya untuk program memprioritaskan listrik bagi masyarakat. Listrik dibutuhkan selain untuk kebutuhan belajar anak, juga diperlukan untuk mendorong tumbuhnya usaha kecil rumah tangga di malam hari. Seperti untuk, usaha menjahit dan pembuatan makanan untuk usaha ekonomi.
“Kalau di rumah tangga tidak ada listrik, jangan harap usaha-usaha tersebut berkembang. Problem-problem konkrit seperti ini yang harus kita selesaikan bersama,” tegas Jokowi..
Hal itu juga diamini Gubernur TGH M Zainul Majdi. “Ketercukupan kebutuhan listrik di NTB, akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta mendorong daya serap tenaga kerja,” kata gubernur.
“Kalau Jeranjang ini dapat terbangun dan dikembangkan dengan baik, sesuai dengan perencanaan, maka insya Allah, kebutuhan listrik di NTB, khususnya di Lombok, dalam beberapa tahun ke depan dapat dipastikan mantap dan terjamin, bapak presiden,” kata Gubernur NTB di hadapan Presiden RI.
Selain itu, orang nomor satu di NTB tersebut menyampaikan kebutuhan listrik yang ada di NTB, terutama manghadapi event nasional, MTQ bulan Juli mendatang.
Ekonomi NTB Terbaik
Pada bagian lain, Presiden Joko Widodo kembali memuji pertumbuhan ekonomi NTB saat groundbreaking Mobile Power Plant (MPP) 2 x 25 MW Lombok di Jeranjeng Lombok Barat itu. Dari laporan Gubernur NTB, pertumbuhan ekonomi provinsi ini jauh lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Di sini, 9,90 persen pada kuartal pertama tahun ini. Kalau nasional, 4,9 persen. Artinya, di Nusa Tenggara Barat ekonominya lebih baik dibandingkan propinsi-propinsi lainnya,” ungkap Joko Widodo, yang hadir bersama istri, Iriana Joko Widodo.
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, kahadiran Presiden Jokowi dan istri pada acara tersebut merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi masyarakat NTB, sekaligus menjadi penyemangat bagi masyarakat untuk terus membangun, mengingat saat ini masyarakat NTB sedang giat-giatnya membangun.
“Insya Allah dengan seluruh ikhtiar yang sedang dilakukan dengan dukungan penuh Bapak Presdien, dengan melengkapi infrastruktur, terutama infrastruktur listrik yang ada di NTB, kami masyarakat NTB optimis bahwa daerah kami ini akan terus tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya pada masa yang akan datang,” pungkas gubernur.
Ka-eS