‘Gerakan Bersih Lingkungan’ di Pemenang; Warga Berdaya, Bisa Jadi Contoh Pemda

Program "Seribu Bunga Seribu Cinta Untuk Pemenang”; masyarakat menyerbu tempat kumuh dan kotor.

PEMENANG – lombokjournal.com

Gerakan ‘bersih lingkungan’ di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara ini benar benar membersihkan lingkungan kumuh. Inisiatif membersihkan lokasi kumuh dan lokasi pembuangan sampah datang dari masyarakat, mengajak Dinas Kebersihan pemda setempat, mengubahnya menjadi taman bunga.

Sore sekitar pukul 16.00 Wita, hari Minggu (22/5)  seluruh lapisan masyarakat Pemenang bergerak . Sedikitnya 100 orang dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari komunitas-komunitas, sekolah-sekolah, aparatur desa, Kepala Dusun dan warga se Kecamatan Pemenang,

seribubungapemenang22mei5

Hari itu masyarakat melaksanakan apa yang dinamakan “program Seribu Bunga Seribu Cinta Untuk Pemenang”.  Mereka menyebar membentuk kelompok-kelompok ,  fokusnya menyerbu tempat kumuh dan kotor.  Kemudian dalam beberapa saat menyulapnya menjadi taman. Tentu saja, kegiatan serentak warga yang peduli ini menyedot perhatian.  Sebab lokasi yang dibersihkan dan dijadikan taman untuk gerakan awal ini adalah tempat pembuangan sampah di Pasar Pemenang.

Selain datang membawa alat-alat kebersihan, mereka menenteng bunga, menggotong batu, membawa air minum, melawan bau sampah yang menyengat. “Setelah membersihkan ramai-ramai, kemudian tempat itu ditanami bunga,” tutur Muhammad Sibawaihi dari Komunitas Pasir Putih, yang menggagas aksi bersih lingkungan tersebut.

Aksi tahap awal itu, setidak memberi bukti  bahwa masyarakat Pemenang peduli dengan kebersihan lingkungannya. Mereka tidak perlu menunggu pemda untuk menjadi “sadar wisata”. Sebab sebagai ‘pintu gerbang’ ke tiga gili yang terkenal lingkungan Pemenang harus selalu bersih.

Aksi itu selain melibatkan OSIS SMKN 1 Pemenang, SMAN 1 Pemenang, Komunitas Gerbong Toea, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, termasuk SDN 3 Pemenang, dengan dukungan warga Karang Subagan, Karang Bedil, dan warga Dusun Tebango. Ini membuktikan rasa persatuan dan kentalnya persaudaraan masyarakat Pemenang.

“Begini, jika masyarakat bergerak. Tumpukan sampah dibersihkan dan dijadikan taman bunga,” kata Muhammad Gozali, Direktur Pasir Putih, yang juga tampak di tengah tumpukan sampah dan ikut menanam bunga.

Tunggu aksi masyarakat Pemenang berikutnya, dalam program “Seribu Bunga Seribu Cinta Untuk Pemenang” dilokasi yang lain.  Hari Minggu, tanggal 22 Mei 2016, menjadi catatan penting tentang gerakan “bersih lingkungan” masyarakat Kecamatan Pemenang.

Diskusi Dilanjutkan Aksi Nyata

Kegiatan ‘SERIBU BUNGA SERIBU CINTA UNTUK PEMENANG’ yang diinisiasi warga untuk memberdayakan kekuatan warga sendiri ini, beberapa komunitas yang peduli terhadap lingkungan dan kebersihan di Pemenang sebagai gerbang pariwisata Lombok Utara.

Bulan April lalu, setelah diskusi dan mensosialisasikan kegiatan itu, dilanjutkan mengajak wargamenyumbang bunga jenis apa pun tapi diutamakan yang tahan panas. Dengan menyumbang bunga, masyarakat diajak ikut memiliki, karena bunga itu milik masyarakat sendiri.

Menariknya, kegiatan itu didasari keinginan menumbuhkan rasa kepercayaan diri masyarakat bahwa mereka melakukan sesuatu karena memang mempunyai kekuatan berdaya guna. “Salah kalau menilai bahwa masyarakat tidak bedaya. Kita ingin membuktikan sebaliknya,” ujar Sibawaihi.

Pada hari Jumat (20/5), di sekretarian yayasan Pasir Putih dilakukan koordinasi yang dihadiri Komunitas GerbongToea, Dinas Kebersihan Lombok Utara, SDN 3 Pemenang, KepalaDusun Karang Bedil, dan elemen masyarakat lainnya. Dalam pertemuan itu dibicarakan teknis pembuatan taman di Pasar Pemenang, yaitu jalan menuju Tebango.

Dalam pertemuan itulah menjadi agenda pelaksanaan program Seribu Bunga Seribu CInta Untuk Pemenang. Semua pihak menyepakati program itu menjadi agenda rutin.

Suk