Gerakan 1000 pohon ini merupakan upaya penyelamatan sumber air yang banyak hilang akibat gempa bumi 7.0 SR tahun 2018 lalu
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Organisasi Pemerhati Alam dan Lingkungan (OPAL) akan ikut andil melakukan Gerakan menanam “1000 Pohon” untuk menyambut Hari Lingkungan Hidup se-Dunia atau World Environment Day 2021 sekaligus Tahun Baru 2022.
Dalam gerakan lingkungan ini, OPAL didukung komunitas Tionghoa (INTI NTB), WALHI NTB, Perwakilan Dokter, Ormas, dan Pewakilan Pemuda Desa Senaru.
Gerakan 1000 rencananya dipusatkan di dua lokasi yaitu, Desa Senaru Kecamatan Bayan dan Desa Medana (Pantai Himpos) Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, padai akhir tahun 2021, atau awal tahun baru 2022 mendatang.
Ini merupakan kegiatan rutinitas memperingati 14 Tahun hari lahirnya Organisasi Pemerhati Alam dan Lingkungan (OPAL KLU – Akte Notaris No. 28 Tgl. 07 Maret 2007) sekaligus perayaan Hari menanam sedunia.
BACA JUGA: Penilaian Kelas Kemampuan Kelompok Tani Tanjung 2021
Kegiatan dilaksanakan secara swadaya ini juga membantu pemerintah dalam melakukan penghijauan lingkungan.
Penanaman pohon yang digagas dan dilakukan dan digagas oleh OPAL KLU tidak hanya pada saat perayaan hari lahirnya Organisasi.
Pada hari hari lain pun dilakukan kegiatan yang sama, baik penghijauan sebagaimana yang sudah di lakukan di hutan adat Baru Murmas, Lenek, Kalipuncak, Buani, termasuk kegiatan penyelamatan ratusan tukik (anaknya penyu) di Pantai Bangsal Pamenang, Pantai Sedayu Lekok, dan lain lain.
Ketua OPAL KLU Jaharudin mengatakan, pihaknya melakukan penanaman 1000 bibit pohon dengan memilih lokasi di hutan adat dan beberapa lokasi lainnya.
Upaya ini penyelamatan sumber mata air yang banyak hilang akibat gempa bumi 7.0 skr tahun 2018 lalu, dan Lombok Utara merupakan daerah rawan bencana.
Waktu pelaksanaan direncanakan Hari Ju’at 10 Desember 2020 yang dihadiri Bupati -Wkl. Bupati, OPD Terkait Dan Perwakilan Ormas di KLU.
Kepala Desa Senaru, Raden Akriabuana, menyiapkan lokasi penghijauan seluas 1,5 Hektare, lokasi tersebut merupakan pusat wisata yang baru baru ini di kunjungi dua Menteri yaitu Kemendes dan Menteri Pariwisata.
BACA JUGA: Infrastruktur Jalan di NTB, Desember Tahun ini Selesai
Dukungan Swadaya lainnya dari R. Akriabuana berupa 500 batang bibit kayu keras berbagai jenis. Namun menurutnya, ada hal yang diharapkan dan masih kurang.
“Yang kurang itu bantuan dari pihak yang peduli berupa, bibit Flamboyan, Ketapang Kencana atau Palem Ekor Tupai yang khusus untuk sepanjang jalan ke lokasi Desa Senaru Kecamatan Bayan,” tuturnya Kades Senaru.
“Selain itu juga dekat dengan lokasi wisata sebab untuk menggerakkan perekonomian di sekitar lokasi penanaman karena menghadirkan pemuda dari berbagai kelompok,” katanya.
Pengurus Komunitas Tionghwa INTI NTB, S. Wijanarko didampingi H. Rudi segera menanggapi permintaan Kades Senaru itu.
Wijanarko mengatakan, untuk kekurangan bibit berupa, Ketapang Kencana, Flamboyan dan Palm Ekor Tupai untuk tanaman sepanjang jalan Desa Senaru sudah disiapkan sekitar kurang lebih seratusan bibit dari tiga jenis yang dimaksud.
Sementara bibit buah dan Kayu kayuan di siapkan oleh Lembaga OPAL KLU dan Kepala Desa Senaru dan semuanya murni suadaya.
Sebelum melakukan penanaman pohon, akan digelar seremonial penyerahan dari Pemda KLU, kepada Kepala Desa Senaru, Ketua OPAL KLU, Organisasi Pemuda Desa Senaru, Ketua INTI NTB, Perwakilan Tokoh Adata Senaru dan WALHI NTB, dan Perwakilan Komunitas Pecinta Alam.
Menurut Jaharudin, giat ini untuk mendukung program penghijauan, banyak manfaat diperoleh dengan penanaman pohon.
“Pohon yang ditanam merupakan pohon keras berupa berupa Kayu Putih, Sawo lokal, Gemelina, Sengon, Ketapang Kencana yang dapat dimanfaatkan,” ujar Jaharudin.
@ng