Penyuluhan bahaya narkoba bagi pemuda sangat penting dalam upaya mencapai salah satu program Generasi Emas NTB (GEN) 2025, yaitu generasi yang terbebas dari narkoba
MATARAM.lombokjournal.com – Wagub NTB, H Muh Amin mengatakan saat membuka acara Penyuluhan Tentang Bahaya Narkoba Bagi Pemuda Tingkat Provinsi NTB Tahun 2017 di Hotel Aston Inn, Rabu (19/4).
Program Generasi Emas NTB (GEN) tahun 2025 merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi NTB. Tujuannya membangun generasi muda yang terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
“Untuk mewujudkan program ini, sosialisasi pun terus dikampanyekan secara masif oleh jajaran Pemerintah Provinsi NTB,” ujar Wakil Muh Amin.
Pemerintah memberikan perhatian besar akan penyalahgunaan narkoba. Pemuda diharapkan menjaga diri dari bahaya barang haram tersebut. Kalau dulu perang menggunakan senjata, saat ini perang dilakukan dengan menghancurkan generasi muda, salah satunya dengan narkoba.
“Narkoba menyerang siapa saja, tidak pandang bulu mulai dari politisi, public figure, orang tua, bahkan sampai anak-anak,” ujarnya.
Produsen narkoba makin kreatif dalam membuat varian narkoba, seperti permen dan brownies. Pengedar narkoba banyak menyasar generasi muda, karena jumlahnya cukup besar, yaitu lebih dari 65% dari jumlah penduduk.
Wagub berpesan, peserta penyuluhan harus berani melaporkan pengguna narkoba kepada kepala sekolah dan orang tua, sehingga temannya tersebut mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki generasi muda yang sehat fisik dan mental, dan di mulai dengan remaja yang bebas dari narkoba,” pungkasnya.
Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Husnanidiaty Nurdin menyampaikan permasalahan narkoba sudah dalam fase mengkhawatirkan. Data dari BNN tahun 2015, Pengguna narkoba di Provinsi NTB berjumlah 56.000 orang (dewasa dan remaja).
“Kami ingin mensosialisasikan bahaya narkoba di level remaja,” ujarnya.
Ia menjelaskan, salah satu tujuan penyuluhan adalah memperkuat siswa/siswi di dalam melakukan penyuluhan, pembinaan, dan pencegahan, serta penanggulangan terhadap bahaya narkoba bagi generasi muda bangsa.
Peserta penyuluhan berjumlah 80 orang dari SMA/SMK, MA sederajat di 10 kabupaten/kota se-provinsi NTB. Ia berharap penyuluhan ini menjadikan remaja sebagai duta anti narkoba di kalangannya.
Rr.