lombokjournal
Ekuador negeri kecil tepat di bawah Columbia yang berbagi perbatasan dengan Peru, saat ini membutuhkan bantuan pasca gempa terbesar dalam beberapa tahun, hari Minggu (17/4), yang mencatat korban lebih dari tujuh puluh lima orang tewas, dan merusak lingkungan pesisir pantai. Belum diketahui jumlah orang yang terjebak reruntuhan.

Gempa 7,8 skala Richter menggoncang di kawasan sekitar pantai negara itu, menciptakan ketakutan penduduk di pusat kota Quito. Menghancurkan bangunan kota bisnis besar, Guayaquil. Hampir enam ratus warga terluka. Selanjutnya, di kawasan barat laut batas destinasi pantai yang pertama dilanda gempa, kerusakannya paling parah terutama Pedernales, lokasi berlibur dengan panorama laut dan pohon-pohon palem yang indah.

Karena daerah tersebut sarana komunikasinya rusak berat, memicu larangan angkutan yang justru menyebabkan tewasnya 75 orang dan 580 terluka (masih bertambah). Ekuador kini mengumumkan keadaan darurat di 6 provinsi tersebut.
.