Event MotoGP, Perputaran Uang Capai 606,7 Miliar

Gubernur Zulkieflimansyah sedang menerima Kepala Badan Pusat Statistik NTB dan tim di pendopo Gubernur, Kamis (28/04/22) / Foto: jm
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Gubernur NTB mengajak jaga kondusivitas, sehingga NTB tetap jadi pilihan penyelenggaraan event MotoGP

MATARAM.lombokjournal.com ~ Perhelatan MotoGP di NTB pada Maret lalu berdampak besar pada kegiatan ekonomi Nusa Tenggara Barat. 

Total perputaran uang selama berlangsungnya event MotoGP mencapai 606,7 miliar rupiah. 

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyampaikan itu saat menerima Kepala Badan Pusat Statistik NTB dan tim di pendopo Gubernur, Kamis (28/04/22).

Statistik ekonomi event MotoGP

“Ternyata dampaknya luarbiasa,” kata Gubernur Zul.

Hitungan BPS, perputaran uang selama MotoGP, 606,7 miliar rupiah.

Karena itu ia mengajak menjaga kondusifitas daerah kita agar tetap aman dan menyenangkan.

“Sehingga tetap menjadi pilihan utama sebagai tuan rumah berbagai event besar nasional dan internasional,” ungkap gubernur. 

BACA JUGA: Bunda Niken Sambut Baik “Gerakan Bersih-Bersih Rumah Kita”

Ia mendapat paparan dan penjelasan dari Biro Pusat Statistik NTB tentang pengaruh MotoGP terhadap kegiatan ekonomi di NTB.

Selama event MotoGP, dampaknya menjalar ke sektor pertanian, kuliner, hotel, bisnis angkutan yang sangat menggembirakan.

Sementara itu, Kepala BPS NTB, Drs Wahyudin MM menjelaskan, perhitungan BPS berdasarkan analisa sepuluh hari jelang dan pasca gelaran MotoGP di sirkuit Mandalika. Hal ini juga berdampak pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 

“Tapi data rilnya akan dirilis BPS pada Juni mendatang berikut PDRB NTB tahun 2022 ini”, jelasnya. 

Terkait analisa tersebut, pihak BPS menyebut MotoGP Mandalika tanggal 18-20 Maret 2022 cukup banyak menyedot penonton. 

Saat gelaran World Superbike (WSBK) November 2021 lalu, Wahyudin menjelaskan, ekonomi NTB bisa didongkrak cukup baik. Pada triwulan IV 2021, ekonomi bisa tumbuh menjadi 3,41.

“Selama satu tahun pertumbuhan ekonomi NTB sebesar 2,30 persen. Tapi dengan adanya WSBK, ekonomi NTB tumbuh lebih tinggi,” ujarnya.

Event MotoGP ini jauh lebih besar dari WSBK, antusias publik menyaksikannya jauh lebih besar. 

Sehingga ekonomi terdorong dari sisi akomodasi (hotel/penginapan), ditambah makan minum. Demikian juga transportasi yang dilibatkan sangat banyak. 

Akomodasi juga mengalami pertumbuhan angka besar. Fakta lapangan, event MotoGP membuat harga-harga hotel naik sangat signifikan. 

BACA JUGA: Publikasi MXGP,  Cara Berkontribusi Membangun NTB

Selain itu, tingkat keterisian hotel (okupansi) juga penuh. 

Pergerakan aktivitas ekonomi selama gelaran MotoGP, ditambah dengan masuknya musim panen raya padi, Wahyudin menegaskan,  ekonomi NTB tumbuh signifikan. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Provinsi NTB yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp33,06 triliun di kuartal I-2021 lalu. 

Pertumbuhan tersebut, terkontraksi 1,13 persen jika dibanding posisi kuartal I-2020.***