Di Telong Elong, Lombok Timur, Gubernur  Zul Mendengar Langsung Keluhan Nelayan

Dengan menumpang perahu nelayan, Gubernur Zulkieflimansyah datang dan berdialog dengan nelayan di Telong Elong, Selasa (31/07) (Foto; HmsNTB)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Nelayan ingin agar pimpinan dan para pemangku kepentingan datang serta mendengar keluhan mereka. Lalu, menghadirkan solusi-solusi sederhana untuk mereka

SELONG.lombokjournal.com —  Berdialog dengan para nelayan, membuat  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bisa menyaksikan sendiri budidaya lobster dengan keramba-keramba yang berada di tengah laut.

Selain itu, menyapa dan berinteraksi dengan nelayan di Telong Elong, Lombok Timur, Selasa (30/7), Gubernur Zul  bisa langsung mendengar keluhan mereka.

Dan dari dialog itu, Pemprov NTB bisa memberi solusi kebijakan yang tepat sasaran.

Dari pertemuan dengan nelayan di Telong Elong, Lombok Timur, gubernur langsung melihat potensi lautnya, dan mendapatkan gambaran yang lebih jernih mengenai sejumlah persoalan yang dihadapi nelayan.

“Nelayan kita punya harapan yang sederhana dan tidak muluk-muluk,” kata Gubernur Zul.

Nelayan ingin agar pimpinan dan para pemangku kepentingan datang serta mendengar keluhan mereka. Lalu, menghadirkan solusi-solusi sederhana untuk mereka.

Doktor Zul menambahkan, dengan melihat langsung aktivitas nelayan di lapangan, ada banyak perspektif lain yang ditemukan.

“Memang banyak bedanya dengan cerita-cerita yang sering disampaikan di kantor-kantor kami,” ujarnya.

Tahun ini, Pemprov menyiapkan anggaran sekitar Rp236,76 miliar untuk 13 program pengentasan kemiskinan. Dari anggaran tersebut, nelayan juga mendapatkan alokasi anggaran yang signifikan.

Untuk nelayan, Pemprov NTB menyiapkan program budidaya udang/motorisasi nelayan yang akan mendapat alokasi Rp3,2 miliar.

Pemprov NTB akan memberikan dukungan kebijakan untuk budidaya udang bagi nelayan miskin di halaman rumah mereka.

Selain Pemprov NTB, pemerintah dan pemerintah kabupaten/kota di NTB juga telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Baru-baru ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui UPTnya, Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) juga telah menggelar kegiatan pelatihan bagi istri nelayan.

Pelatihan ini bekerjasama dengan Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP). Puluhan istri nelayan di Pantai Tanjung Karang Mataram, dilatih mengolah hasil tangkapan agar bisa memiliki nilai tambah.

Kebijakan peningkatan nilai tambah melalui terbangunnya industri rumahan, merupakan salah satu agenda kebijakan NTB Gemilang yang terus.

AYA/HmsNTB  (*)