Di Mataram, Insentif Nakes Tangani Covid-19 Baru Ditranfer Rp 3,8 M

dr H Usman Hadi
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Nakes yang menerima insentif diharapkan bisa berbagi dengan seikhlasnya kepada nakes yang tidak turun langsung dalam menangani Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com — Pemerintah pusat sudah lama menstransfer uang insentif bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kota Mataram.

Namun, Insentif nakes yang ditransfer pusat baru 60 persen atau Rp 3,8 miliar dan sampai saat ini belum dicairkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr H Usman Hadi, mengatakan, pencairan insentif bagi nakes sudah diajukan ke Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram.

Tinggal menunggu kelengkapan dokumen saja. Masing-masing dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Puskesmas, dan dari pihak Dikes sendiri.

“(Pencairan) tergantung dari selesainya SPJ dulu. InsyaAllah Bulan Juli ini udah selesai,” ungkap Usman, belum lama ini.

Dia menerangkan, uang insentif bagi nakes di Kota Mataram yang sudah ditransfer pemerintah pusat ke kas daerah (Kasda) baru 60 persen. Atau setara dengan sebesar Rp 3,8 miliar. Sementara, sisanya 40 persen akan ditransfer belakangan.

“60 persen dulu. Sisanya akan menyusul,” ujar Usman.

Insentif nakes sebesar Rp 3,8 miliar itu masih mengendap di BKD Kota Mataram alias, sama sekali belum dicairkan untuk nakes di RSUD Kota, Dikes, dan nakes di 11 Puskesmas se Kota Mataram.

Karena pihak BKD sendiri terlebih dahulu menunggu kelengkapan syarat dokumen untuk proses pencairan.

Usman menyebutkan, jumlah nakes di Dikes yang akan menerima insentif dari pusat sebanyak 11 orang.

Untuk nakes di RSUD Kota Mataram sebanyak 360 orang. Sementara, dia tidak tahu persis berapa nakes di 11 puskesmas yang akan menerima insentif.

“(Insentif Rp 3,8 miliar) ini untuk tiga bulan dulu,” sebut dia.

Di satu sisi, insentif yang dijanjikan pemerintah pusat bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kota Mataram berpotensi menimbulkan rasa kecemburuan diantara nakes sendiri.

Pasalnya, tidak semua nakes diusulkan untuk mendapat uang insentif penanganan pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19 tersebut.

Hal itu pun sudah diwanti-wanti oleh Usman. Tidak menutup kemungkinan terjadi rasa kecemburuan dari nakes yang tidak masuk dalam usulan penerima insentif pusat.

Sementara, ada nakes yang sudah diusulkan, yang pencairannya dalam waktu dekat ini.

“Makanya saya menyarankan. Tidak memerintah. Saya mengimbau (nakes) yang ndak diusulkan itu boleh dikasih. Itu aja,” ucap dia.

Nakes yang akan mendapat insentif diimbau untuk bisa berbagi rizki kepada nakes yang tidak mendapat insentif. Lantaran tidak masuk dalam usulan calon penerima insentif dari pusat.

Menurut Usman, sebab tidak hanya satu Nakes saja yang bekerja dalam suasana pandemi Covid-19 sekarang.

“Walaupun nama saya Usman Hadi. Dan (insentif) masuk ke rekening saya, dibagi lah. Iya kasihan. Sama-sama kerja kok. Satu kerja, kan kerja semuanya,” lugas dia.

Usman berharap agar para nakes bisa saling membantu. Dalam arti, nakes yang menerima insentif diharapkan bisa berbagi dengan seikhlasnya kepada nakes yang tidak turun langsung dalam menangani Covid-19.

Menurutnya, walaupun tidak turun, tapi alatnya dia kerjakan. Sama saja dengan kerja kan, kata Usman. .

“(Insentif) dibagi lah dengan cara proporsional. Ini imbauan saya lo ya. Bukan printah,” jelas Usman.

Kr