Dengan JKN-KIS, Usaha Lancar Karyawan Sejahtera

Suspri dan istri
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Tak hanya itu, ia juga berpesan bagi peserta JKN-KIS untuk membayar iuran tepat waktu, karena iuran yang dibayarkan sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan program JKN-KIS

lombokjournal.com —

BIMA  ;    Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, kepesertaan program jaminan sosial bersifat wajib bagi seluruh penduduk Indonesia.

Termasuk pemberi kerja atau biasa disebut Badan Usaha yang wajib mendaftarkan karyawan beserta anggota keluarganya ke dalam program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat.

Supriyadi (35), pemilik usaha percetakan di Bima contohnya, ia sangat paham akan kewajiban pengusaha dan ia pun sangat peduli dengan kesejahteraan karyawannya, terbukti karyawannya sudah didaftarkan ke program JKN-KIS.

Dikaatakannya, dengan mendaftarkan karyawannya  sebagai peserta JKN – KIS, maka ia sudah tidak takut lagi jika terjadi sakit karena sudah dapat perlindungan dari BPJS Kesehatan.

Bekerja lebih tenang, selain itu karyawan dan keluarga juga terjaga kesehatannya.

“Bagi saya karyawan merupakan aset yang paling penting dalam menjalankan usaha, oleh sebab itu semua hak-hak mereka harus saya penuhi dengan baik, salah satunya dengan mendaftarkan mereka pada program JKN-KIS. Ini bukan hanya sekedar  memenuhi ketentuan pemerintah, akan tetapi Program JKN-KIS memang sangat membantu karyawan dan juga saya sebagai pengusaha,” ujar Supri, panggilan akrabnya.

Saat ditanya pengalamannya menggunakan kartu JKN – KIS, Supri justru belum pernah menggunakan selama ini. Supri bersyukur masih diberikan kesehatan oleh Yang Maha Kuasa, sehingga masih bisa bekerja dan menyisihkan rejekinya untuk membantu sesama.

“Alhamdulillah selama ini belum pernah sakit berat paling sebatas batuk, pilek, demam saja, namanya juga manusia yang bisa capek. Saya cukup istirahat di rumah saja,  jadi iurannya bisa buat nolong orang lain,” jelas Supri.

Supri juga mengajak masyarakat di Kota Bima  untuk menjadi peserta JKN-KIS, karena sakit tidak tahu kapan datang nya. Tak hanya itu, ia juga berpesan bagi peserta JKN-KIS untuk membayar iuran tepat waktu, karena iuran yang dibayarkan sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan program JKN-KIS.

“Ayo kita sisihkan sebagian rejeki kita untuk bergotong royong menjadi peserta JKN – KIS dan membantu sesama. Tidak ada orang yang menjadi miskin jika senang berbagi rejeki,” kata Supri.

Ay/ad/jamkesnews