Cuaca Buruk, Buruk Pula Rejeki Nelayan

Meski musim di Lombok akhir-akhir sedang buruk, para nelayan di pesisir Ampenan, Senin (07/08) tetap bersiap-siap melaut (oto: AYA/Lombok Journal)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Musim paceklik ikan sedang melanda kehidupan nelayan

Sopiyan, tak tau harus mengeluh kemana

MATARAM.lombokjournal.com — Hasil tangkapan ikan nelayan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat anjlok akibat cuaca buruk di perairan laut Lombok akhir-akhir ini.

Salah seorang nelayan Sopiyan di Kampung nelayan Pondok Prasi, Kelurahan Ampenan, Kota Mataram, melaut sejak selesai shalat Subuh hingga tengah hari, hanya berhasil menjaring beberapa biji ikan kecil

“Saya melaut sejak selesai shalat Subuh hingga pukul 11.00 WITA, tetapi hanya beberapa ikan kecil yang saya peroleh,” kata Sopiyan, Senin ( 7/8 ).

Kalau boleh menyampaikan keluhan, siituasi paceklik itu sudah dialami umumnya nelayan di Ampenan dalam beberapa bulan terakhir.

Sopiyan  mengaku mencari ikan hingga enam mil dari bibir pantai. Namun hasil penjualan ikan tangkapannya paling tinggi Rp50 ribu. Kondisi serupa juga dialami oleh sebagian besar nelayan lainnya.

Sebagian besar nelayan sudah jarang mendapatkan ikan tongkol dalam jumlah banyak, tidak seperti beberapa tahun sebelumnya. Apalagi nelayan itu hanya menggunakan alat tradisional.

Sopiyan mengaku tidak memiliki pekerjaan alternatif yang bisa menopang kebutuhan hidup  keluarga di saat musim paceklik ikan seperti sekarang. Mengandalkan program bantuan pemerintah juga tidak ada.

“Ya mau gimana lagi, bantuan dari pemerintah juga gak pernah dapat, jadi selama tidak melaut kita perbaiki jaring saja”

Sopiyan lahir darikeuarga yang turun menurun menggeluti pekerjaan menjadi nelayan. Ia mengaku tetap melaut kendati musim angin kencang. “Dapat sedikit atau banyak ikan tergantung nasib,” ujarnya.

AYA