Cerita Rakyat sebagai Sumber Inspirasi Puisi¹

Sebagai sastra lisan warisan leluhur, cerita rakyat  yang mengandung kearifan perlu direvitalisasi untuk diterapkan dan diajarkan pada generasi muda sekarang 

Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat
Agus K Saputra (kanan) sebagai narasumber Pelatihan Mulok Bahasa Sasak Para Guru (PAUD, SD dan SMP) Se-Kota Mataram, Minggu, 16-11-2024 / Foto : dokpri
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Cerita rakyat mengandung nilai-nilai luhur terkait kearifan lokal yang mengandung pesan moral cinta tuhan, alam semesta, tanggung jawab, disiplin, mandiri, jujur, hormat dan santun

Cerita rakyat menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia masa lalu
Penulis : Agus K. Saputra

lombokjournal.com ~ Cerita rakyat adalah warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Cerita ini, bukan sekedar kumpulan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang.

Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu Masyarakat. Setiap cerita adalah jendela ke masa lalu.

BACA JUGA : Downshifting atau Mengurani Tingkat Konsumsi 

Cerita rakyat  menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia masa lalu, serta pelajaran moral yang tetap relevan di zaman modern (detikSumut: Kamis, 14 Sept 2023 06.30 WIB).

Ciri bahasa yang dominan dalam cerita rakyat (detikEdu: Senin, 15 Mei 2023 06.00 WIB) adalah:

  1. Menggunakan majas
  2. Banyak menggunakan konjungsi pada awal kalimat
  3. Menggunakan kata arkais (kata yang jarang digunakan)
  4. Mengungkapkan sesuatu yang mustahil atau tidak masuk akal

Sebagai bagian dari sastra lisan, maka cerita rakyat perlu direvitalisasi. 

Menurut Kethy Inriani (2017: hal. 167), sebagian sastra lisan yang memiliki kerarifan masih ada yang bertahan dan sebagiannya telah hilang ditelan zaman. 

Oleh karena itu, sastra lisan warisan leluhur yang mengandung kearifan perlu direvitalisasi untuk diterapkan dan diajarkan pada generasi muda sekarang demi penciptaan kedamaian dan peningkatan kesejahteraan bangsa di masa depan.

BACA JUGA : Ite BegaweFest, Ajang Promosi Produk Lokal NTB

Kearifan lokal adalah aturan yang berlaku di suatu tempat. Kearifan lokal sebagai local genius mampu mengatur tatanan kehidupan. Meskipun zaman telah berubah dan akan terus berubah, kearifan lokal mampu berperan untuk menata kehidupan masyarakat (Kethy Inriani, 

2017: hal 167)

Nilai-nilai luhur terkait kearifan lokal (detikedu: Senin, 29 Apr 2024 06.20 WIB) dapat meliputi cinta kepada tuhan, alam semesta beserta isinya, tanggung jawab, disiplin, mandiri, jujur, hormat dan santun. 

Juga mengajarkan nilai-nilai kasih sayang dan peduli, percaya diri, kreatif kerja keras, pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan, rendah hati dan baik, toleransi, cinta damai, dan persatuan.

Sebagai bentuk revitalisasi³, maka puisi adalah salah satu pilihannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasannya terikat oleh rima, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.

Sementara itu, menurut James Reeves, seorang penulis Inggris yang dikenal karena puisi, drama, dan sastranya, (detikedu: Jum’at, 21 Jan 2022 16.30 WIB), mengatakan bahwa pengertian puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh dengan daya pikat.

BACA JUGA : Gugus Tugas Bisnis dan HAM Dibentuk, Agar Produk Lokal NTB Mendunia

Beberapa contoh puisi yang bearasal cerita rakyat/kearifan lokal:

Sangkareang

maka jadilah taman

seperti kisah firdaus

melenakan mata

tempat sukma bersiteguh

membuang rasa lapar

membelit kasih sayang

 

maka jadilah taman

saat kau sebut jinayang

membuat mata bathinku hilang

Ampenan, 18-02-2022: 00.29

 

Mandalika (1)

aku adalah rahasia

di tepian pantai

antara hidup dan mati

berbalut cinta

berkelindan moksa

dilumuri kasih nyale*

aku adalah rahasia

kisah anak manusia

berbalut cinta

lahir

hidup

mati

Makassar,  17-11-2021: 23.12

*nyale (baca nyaleu) bahasa sasak berarti cacing

 

Mandalika (2)

ombak biru

pasir putih

adalah saksi bisu

tubuh menjelma nyale

seturut buihbuih cinta

menjaga kedamaian

aik meneng tunjung*

tilah empak bau*

bangun integritas bangkitkan solidaritas

putri cantik memikat

memilih jalan patriot

di atas kehadiran diri

Pantai Seger, 30-04-2023: 14.17

*Bahasa Sasak yang artinya: ambil ikannya, tapi jangan bikin keruh airnya

 

The Last Pepadu*

bulan ke tujuh

tanah kering membara

hujan belum tiba

angin membawa debu

memanggang asa tersisa

hingga napas menderu

dua lelaki telanjang dada

berhadapan adu kekuatan

penjalin dan ende di tangan

menyerang

menepis

melukai

hingga darah menetes

memercik tempat berpijak

menyambut hujan tiba

di riuh tetabuhan

tatapan nanar

pakembar

Bengkulu, 27-07-2023: 14.20

*Judul & Karya Lukis Lalu Syaukani Art

(dalam Pertemuan Kecil, Maret 2024: hal. 58)

 

 Yellow Princess*

kesedihan segera berlalu

seturut kebaikan meninggalkan kenangan

kehangatan tetap terjaga

senyampang meneruskan semua risalahnya

adalah setitah ratu 

merangkai narasi sabda

meredam amarah para kekasih

saat tubuh menjadi nyale 

di tengah segara kuta

para kawula bahagia mengumpulkannya

bagai serpihan meneduhkan

meninggalkan langit kemarau

gemerlap di jiwa

menuntun kearifan

hidup berdampingan

seia sekata di gumi paer

Lampung, 06-08-2023: 20.40

*Judul & Karya Lukis Lalu Syaukani Art

(dalam Pertemuan Kecil, Maret 2024: hal. 67)

Jika diketegorikan, maka menurut Sutji Harijanti dalam Modul Bahasa Indonesia Kelas X, puisi dibedakan menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru. 

Dalam berkarya, saya lebih memilih ke puisi baru. Karena puisi baru merupakan puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan, dan bentuknya lebih bebas dari puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, ataupun rima. 

Hal ini senada seperti di tulis Patta Nasrah (di Facebook: 25-10-2020), “Kang Agus tidak menulis “poem” seperti di zaman romantic Inggris, yang terikat oleh larik, rima, bait dan sajak. Ia seorang penulis “poetry” yang bergaya bebas seperti cara orang Amerika mengoreksi sastra Inggris yang puritan…”

#AKUAIR – Perumnas Ampenan, 15-11-2024: 19.47

¹Artikel ini telah disampaikan sebagai materi Pelatihan Mulok Bahasa Sasak Para Guru (PAUD, SD dan SMP) Se-Kota Mataram: Minggu, 16-11-2024

²Aktif di Entitas AKUAIR

³Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), revitalisasi berarti proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang berdaya.