BMKG) telah mengeluarkan peringatan tinggi gelombang di seluruh perairan di wilayah indonesia termasuk di pulau LLombok untuk itulah masyarakat dihimbau agar tidak melakukan aktivitas di pantai untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan
MATARAM.lombokjournal.com — Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG ) Mataram mencatat telah terjadi sebanyak 261 gempa susulan sepanjang bulan desember 2018.
Kepala BMKG Mataram Agus Riyanto, jumat( 28/12), menyebutkan bahwa gempa yang terjadi itu merupakan gempa yang bersumber dari aktifitas sesar naik busur belakang flores akibat gempa utama yang terjadi pada bulan juli dan agustus lalu
“Stasiun geofisika Mataram terus memonitor kejadian kejadian gempa bumi yang terjadi di wilayah ntb bahkan sepanjang tahun 2018 ini bmkg mencatat telah terjadi 3.639 gempa susulan,” terang Agus
Sementara itu pada bulan desember 2018 ini tercatat 261 gempa terjadi di NTB, Agus menyebut sampai Desember ini pulau lombok masih terus mengalami goncangan akibat gempa yang bersumber dari aktifitas sesar naik busur belakang flores akibat dari aktivitas gempa utama yang terjadi pada bulan juli dan agustus lalu
Agus Memaparkan frekuensi maupun kekuatan yang ditimbulkan semakin kecil menuju pada suatu titik keseimbangan dan dari hasil analisis BMKG menyimpulkan , gempa yang menjadi bagian rentetan atau rangkaian dari gempa bumi beberapa waktu yang lalu akan berakhir pada bulan januari 2019 mendatang.
Selain itu pihaknya (BMKG)juga telah mengeluarkan peringatan tinggi gelombang di seluruh perairan di wilayah indonesia termasuk di pulau LLombok untuk itulah masyarakat dihimbau agar tidak melakukan aktivitas di pantai untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.
“BMKG juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas sumbernya tentang bencana alam yang terjadi di wilayah NTB,” pungkasnya
AYA