Di Impos, pengunjung tak hanya bisa mandi dan berenang, tapi juga dapat berburu kuliner sekaligus kenikmati matahari tenggelam dengan latar gunung agung di arah barat
LOMBOKUTARA. lombokjournal.com — Sekitar satu atau dua dekade lalu, pantai Impos Desa Medana Kecamatan Tanjung mulai ramai dikunjungi warga untuk berwisata.
Meski belum bisa disejajarkan dengan kawasan wisata eksklusif di Lombok Utara, semisal tiga Gili dan kawasan wisata Senaru, namun Impos layak dijadikan lokasi tujuan wisata alternatif bagi warga Tanjung dan Lombok Utara umumnya.
Pantai Impos satu diantara sekian banyak destinasi wisata yang kini mulai dikembangkan pemerintah daerah setempat. Tahun 2017 lalu, melalui dana APBD, Pemda telah menata kawasan tanjungan tersebut dengan berbagai fasilitas, sperti rabat jalan, berugak, MCK dan properti penunjang lainnya guna mempercantik tampilan pantai.
Di Impos, pengunjung tak hanya bisa mandi dan berenang, tapi juga dapat berburu kuliner sekaligus kenikmati matahari tenggelam dengan latar gunung agung di arah barat.
Salah seorang pengunjung, Dewik mengaku sering berwisata bersama keluarga, terutama saat hari libur sekolah.
“Ya sering datang ke sini (Impos,red), sekalian ajak anak-anak bermain dan mandi,” katanya saat datang bersama keluarganya, Minggu (1/4).
Bagi pecinta kuliner, tentu Impos sangat recomended untuk dikunjungi. Di pantai ini juga terdapat lapak-lapak pedegang yang menyediakan berbagai jenis kuliner khas Lombok Utara, mulai dari pelecing Opak, urap-urap, sate ikan, aneka minuman ringan dan banyak lagi pilihan menu lainnya.
“Makanan tinggal pesan di sini. Bisa sambil menikmati sunset. Pemandangannya bagus, dari kejauhan bisa melihat kapal-kapal yacht yang berjejer di pelabuhan Bay Marina Medana,” sambung Dewik.
Tini, pedagang yang sudah lima tahun berjualan di kawasan pantai Impos, mengaku sangat bersyukur karena Impos kini semakin ramai dikunjungi wisatawan.
“Kalau ramai pengunjung saya bisa dapat jualan Rp 200 hingga Rp. 300 ribu. Kan banyak pedagang disini,” ungkapnya.
Sementara, salah seorang pengelola, yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata Karang Anyar, Suhardi, mengatakan pengunjung biasanya ramai saat hari Minggu atau libur sekolah.
“Minggu pasti ramai, pengunjung datang dari pagi hingga sore. Pendapatan dari parkir juga lumayan, tapi kalau hari biasa ya hanya beberapa pengunjung saja,” paparnya.
Setiap hari, lanjut Suhardi, ia bersama anggota kelompok yang lain bertanggung jawab menjaga kebersihan pantai dan sekitarnya.
Di lokasi pantai juga disediakan spot untuk poto selfie bagi para pengunjung, terutama remaja yang datang dengan pasangannya.
DNU