Belajar Daring Dinilai Tak Efektif, Dewan  Minta Belajar Tatap Muka Dimulai

Saefudin Zohri
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Agar tetap mematuhi protokol Covid-19, disarankan agar sekolah menyederhanakan jumlah jam sekolah dan menggilir jam kedatangan siswa ke sekolah

MATARAM.lombokjournal.com — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Teggara Barat didesak segera membuka kelas reguler dengan mekanisme tatap muka di semua sekolah di NTB.

Keprihatinan atas program Belajar dari Rumah (BDR) dengan media dalam jaringan (Daring) itu, karena melihat kondisi sebagian besar siswa yang tidak memiliki fasilitas memadai untuk melangsungkan proses belajar.

Desakan itu disampaikan anggota Komisi V  DPRD NTB yang menaungi Bidang Pendidikan, Saefuddin Zohri.

“Saya kira daring ini ndak efektif. Pertama persoalan tekhnis, sinyal dan sebagainya kan. Yang ke dua, kalau dia punya HP kan, belum pulsa,” ujar anggota Komisi V Bidang Pendidikan Saefudin Zohri kepada LombokJournal.com, Jumat, (07/08/2020).

Saefudin menilai, dari sisi psikologis siswa, tatap muka antara guru dengan siswa yang terjadi di kelas jauh lebih efektif dalam hal transfer pengetahuan.

Hal tersebut menjadi penting terutama untuk materi pelajaran yang tergolong rumit dan butuh penjelasan langsung.

“Tidak interaktif. Bisa-bisa siswa salah menangkap penjelasan,” tuturnya.

Dijelaskan, jika sekolah tatap muka tidak segera digelar, maka kerugian akan sangat dirasakan oleh siswa. Baik dari segi ketertinggalan materi pelajaran maupun waktu yang terbuang.

Maka dari itu, sudah sepantasnya Dikbud menyumbangkan keahliannya dalam menyusun program yang efektif di masa krisis seperti saat ini.

“Kita minta berpikirlah Dikbud itu cari jalan keluar terbaik. Kan nanti bisa dievauasi,” pintanya.

Terkait dengan mekanisme sekolah tatap muka agar tidak melanggar protokol Covid-19, ia menyarankan agar sekolah menyederhanakan jumlah jam sekolah dan menggilir jam kedatangan siswa ke sekolah.

“Kan bisa dengan ada yang masuk pagi dan masuk siang. Tentu tetap dengan protokol Kesehatan,” saran Zohri.

Ast