Banyak Orang Tahu Bahaya merokok, Tapi Tetap Merokok

Sebenarnya kebanyakan perokok sudah lama ingin menghentikan kebiasaan buruknya tapi itu tidak mudah. (Foto: NET)

Bukan hanya masyarakat umumnya, bahkan banyak dokter yang secara keilmuan tahu bahaya merokok, tapi tetap merokok

Lombokjournal.com

Merokok itu katanya mengurangi ketegangan, mendatangkan inspirasi, pendeknya merokok itu untuk mengejar ‘kesenangan’. Karena itu banyak para perokok mengatakan, betapa sulitnya berhenti merokok. Lepas dari rokok berarti mengurangi rasa senang.

Banyak orang tahu akan informasi bahaya merokok, informasi itu bertebaran di mana-mana, namun meski para perokok tidak peduli betapa bahaya bagi perokok. Dan sungguh menakjubkan, jumlah perokok kelompok usia produktif di Indonesia terus bertambah!

Bagi yang sudah kecanduan,  akan sulit melihat bahaya rokok. Ada istilahnya kita tahu secara kognitif, tapi perilaku kita tidak tahu. “Banyak juga dokter yang secara keilmuan sudah tahu bahayanya, tetapi tetap merokok,” kata dr Andri SpKJ,.

Seorang psikiater mengatakan, rokok bekerja di sistem saraf pusat, berkaitan dengan dopamin dan pusat rasa kesenangan (pleasure). Daerah di otak itu biasanya sudah terpengaruh jika seseorang sudah kecanduan, jadi sulit lepas.

Anda harus percaya, sebenarnya kebanyakan perokok sudah lama ingin menghentikan kebiasaan buruknya tapi itu tidak mudah. Bisa juha hal ini karena kebanyakan kelompoknya perokok, atau saat ingin berhenti timbul efek samping seperti gemuk atau gejala putus nikotin.

Gejala putus nikotin yang akan dirasakan perokok saat berusaha berhenti merokok antara lain merasa tidak nyaman, tidak bisa berkonsentrasi, tidak bergairah, atau nafsu makan bertambah. Pada orang yang tidak bisa melewati fase tersebut, mereka umumnya akan menyerah dan mulai merokok lagi.

“Berhenti merokok bisa berhasil kalau ada niat dan motivasi yang besar,” ujar Andri.

Sebenarnya, perokok yang ingin mengehentikan kebiasaannya merokok bisa meminta pertolongan pada klinik henti rokok.  Bisa tersedia di rumah sakit besar, atau dokter praktik yang sering kita kunjungi.

BACA :  Berhentilah Merokok, Kalau Tak Mau Jadi penderita Kanker Paru

BACAAwas, Rokok Elektronik Tak Mengurangi Bahaya Rokok

Re

(Sumber : MeD)