Saat menhadiri acara halalbihalal yang diselenggaraka Ikatan Keluarga Samawa (IKS), Bang Zul menyampaikan, ekpresinya halal bihalal yaitu rasa cinta dan kasih sayang.
MATARAM.LombokJournal.com ~ Momentum Halalbihalal ymerupakan semangat dalam melestarikan budaya orang-orang terdahulu. Sehingga buah manis ketakwaan dari kewajiban berpuasa, dapat dinikmati.
BACA JUGA; Gubernur NTB ajak Pelihara Silaturahmi dan Saling Memaafkan
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, saat menghadiri Acara Halalbihalal Ikatan Keluarga Samawa (IKS) di Islamic Center (IC) di Mataram, Kamis (18/05/23).
Bang Zul menyampaikan, salah satu ekpresinya halal bihalal yaitu rasa cinta dan kasih sayang.
“Tiba-tiba saja di Ramadan, hati kita begitu jernih, karena puasa menghilangkan iri hati hasad dan dengki,” katanya.
Diingatkan, berpuasa bukan sekedar menjalani diet. Yang lebih penting yaitu menjinakkan batin untuk tenang, dalam menyikapi dinamika hidup.
Dengan kata lain, Ramadan adalah madrasah untuk menghadirkan rasa cinta kepada hati semua pihak.
“Kalau bahasa spanduknya ini, ramadan itu mestinya mampu melahirkan orang orang yang merasa ‘Basai Ate’. Hatinya satu dan itu hanya mungkin kalau ada cinta dan kasih sayang di dalam hati kita. Tanpa itu, hati kita tidak mungkin saling terpaut,” imbuhnya.
Menurut Bang Zul, semangat Ramadan dalam momentu ini, adalah munculnya rasa syukur. Bukan I Will Be Happy When atau bahagia jika ada kata ‘kalau’.
BACA JUGA; Santri di Ponpes Diajak Jadi Pengusaha Hebat
Tapi mensyukuri apa yang dimiliki saat ini akan menentramkan bathin, katanya.
Kata Bang Zul bahwa kebahagian tidak akan dapat disyukuri, kalau tersandera banyak keinginan. Seperti jabatan, karier, kekayaan. Padahal, berbagai kenikmatan yang dihadirkan, tanpa maksud dan tujuan.
“Mungkin ada yang uangnya lebih banyak dan jabatannya lebih tinggi, tapi anaknya terkena narkoba misalnya. Tidak ada gunanya jabatan tinggi dan uang yang banyak, kalau sakit-sakitan. Bapak-bapak dapat jabatan eselon ll atau eselon lll tapi bapak-bapak harus cuci darah tiap hari,” terangnya.
Karena itu mensyukuri nikmat yang ada merupakan substansi ramadhan yang kita peringati lewat halal Bi halal hari ini.
“Mungkin allah belum memberikan eselon II, tapi kesehatan kita tetap terjaga. Mungkin Allah belum memberikan rumah besar, tapi Allah menganugerahkan persahabatan dan persaudaraan kita,” kata Bang Zul mengingatkan.
Ramadan dan halalbihalal, mendidik umat muslim untuk legowo dan saling memaafkan. Terkadang selama bertahun-tahun tidak saling tegur sapa akibat persoalan yang sederhana dan sungkan untuk meminta maaf terlebih dahulu.
Padahal hanya dengan langkah pertama untuk saling memaafkan, akan memulai hubungan yang selama ini terputus.
BACA JUGA: Aksi Kemanusiaan Rachmat Hidayat Bagikan Kursi Roda Adaptif
“Saling memohon maaf akan mencairkan banyak hal. Kerendahan hati untuk meminta maaf terlebih dahulu, demi menyambung silaturahmi, nilai spritualnya lebih tinggi dari uang ratusan juta,” pesannya. ***