Ahyar Abduh Husnul Khotimah Memimpin Kota

Foto bersama Walikota Mataram, H Ahyar Abduh dan Wakil Walikota Mohan Roliskana (masing-masing bersama istri) bersama Ketua DPRD Kota Mataram, H Didi Sumardi dan anggota legislatif Kota Mataram usai Sidang Paripurna, Senin (15/02/21) / Foto; Rr

Wasiat Khalifah Ali untuk mengingatkan Ahyar Abduh, yang pernah mengemban 10 tahun sebagai Walikota Mataram

MATARAM.lombokjournal.com

Purna Tugas Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh berakhir husnul khotimah.

Pasalnya, dalam penyampaian hasill kerja Panitia Khusus (Pansus) pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2020, dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan 2016-2021 di ruang sidang DPRD Kota Mataram, Senin (15/02/21) malam, Pansus menyatakan menerima LKPJ Walikota Mataram, H Ahyar Abduh.

H Didi Sumardi

“Dengan diterimanya LKPJ Walikota, beliau berdua (Walikota dan Wakil Walikota) husnnul khotimah dalam memimpin kota Mataram.” kata Didi Sumardi, Ketua DPRD Kota Mataram.

BACA JUGA: 

Ahyar dan Mohan Hadiri Sidang Paripurna Terakhir Sebagai Walikota-Wakil Walikota 2016-2021

Sebelumnya Walikota Mataram H. Ahyar Abduh mengaku menyimak sungguh-sungguh atas catatan dan rekomendasi yang disampaikan Pansus.

Ahyar menyampaikan beberapa faktor penghambat pertumbuhan ekonomi Kota Mataram, seperti bencana gempa bumi tahun 2018 dan pandemi Covid-19 yang berdampak antara lain merosotnya kunjungan wisatawan dan terhentinya investasi.

Kota Mataram yang semula pertumbuhan ekonominya tinggi, di luar prediksi tiba-tiba merosot drastis.

Menurutnya, ke depan Kota Mataram masih harus menghadapi tantangan berat itu. Dan Walikota Mataram berikutnya harus menjawab catatan dan rekomendasi yang disampaikan Pansus.

“Catatan dan rekomendasi yang disampaikan Pansus itu akan menjadi tantangan Walikota berikutnya, yaitu Pak Mohan Roliskana. Saya sudah merdeka,” ujar Ahyar Abduh.

Seperti diketahui, Ahyar Abduh akan purna tugas pada 17 Februari 2021. Dan tugas Walikota Mataram berikutnya di pundak H. Mohan Roliskana sebagai Walikota Mataram terpilih dalam Pikada serentak 2020.

Namun Ahyar Abduh optimis, Kota Mataram di bawah pemimpin baru punya harapan mampu menciptakan kesejahteraan bagi warganya.

Wasiat silaturrahmi

Soal silaturrahmi bisa menjadi ukuran kuat atau lemahnya seseorang. Kalifah Ali Bin Abi Thalib dalam kitab Nahjul Balaghah menyampaikan wasiat, “Orang lemah bukan mereka yang tak berdaya menghadapi lawan, tak berharta, atau tidak memiliki kedudukan. Tapi orang yang paling lemah adalah mereka yang tak dapat menjalin tali persahabatan dengan orang lain, dan yang lebih lemah darinya adalah orang yang mudah melepaskan persaudaraan dengan sahabatnya.”

Wasiat itu Kembali disampaikan Ketua DPRD Kota Mataram, Didi Sumardi, usai mendengar pidato terakhir Ahyar Abduh dalam Sidang Paripurna di DPRD Kota Mataram. Selepas itu, Ahyar Abduh tak lagi akan berpidato di sidang dewan sebagai Walikota, mengingat sudah berakhir masa jabatannya.

“Dua hari lagi saya sudah tidak disebut sebagai walikota,” kata Ahyar Abduh

Meski Walikota dan Wakil Walikota berakhir tanggal 17 Februari 2021, namun Wakil Walikota justru berlanjut menjadi Walikota periode berikutnya.

Karena itu, wasiat tersebut untuk mengingatkan Ahyar Abduh, yang pernah mengemban 10 tahun sebagai Walikota Mataram.

Semoga Pak Ahyar yang ‘Pintar Merasa’ tidak melepaskan persaudaraan dengan sahabatnya di legislatif Kota Mataram yang selama 10 tahun menjadi mitra kerjanya yang kooperatif.

Rr