Gaya kepemimpinan, kesederhanaan dan kinerja Presiden RI, Ir. Joko Widodo menginspirasi sejumlah pihak di Nusa Tenggara Barat (NTB) membentuk wadah baru, yakni “Kawan Jokowi”.
MATARAM.lombokjournal.com — Pembentukan wadah atau lembaga “Kawan Jokowi” terinspirasi gaya yang ditampilkan Presiden Jokowi, terutama cara Presiden RI ke VII itu mendekatkan diri dengan masyarakat.
Koordinator persiapan pembentukan “Kawan Jokowi”, H.L. Winengan yang saat ini menjadi Sekretaris Nahdlatul Ulama (NU) NTB, mengaku menyukai gaya presiden.
“Kenapa secara pribadi saya tertarik dan suka dengan Jokowi akhir-akhir ini, bukan karena akan hadir di Munas (Musyawarah Nasional) dan Konbes (Konferensi Besar) NU, tapi gayanya itu yang saya suka,” katanya, dalam jumpa pers kepada awak media, Selasa (24/10).
Meskipun, bagi sebagian orang melihat Jokowi terkesan berlebihan dengan rakyat, tapi sebenarnya memang itulah kenyataannya. Jokowi dinilai sebagai sosok sangat dekat dengan masyarakat dipimpinnya dan tidak berjarak.
Winengan pun mencontohkan, bagaimana Presiden Jokowi berkunjung ke Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu, ada masyarakat yang ingin foto bersama Presiden tidak keberatan melayani.
Jokowi tidak berjarak dengan masyarakat, bahkan dengan anak-anak sekalipun.
“Ini figur yang dapat dikatakan sebagai pemersatu bangsa. Tidak memilih dan tidak membeda-bedakan orang,” tandas Winengan.
Dikatakan, dengan pembentukan “Kawan Jokowi”, bertujuan mensosialisasikan program-program Presiden Joko Widodo ke tengah-tengah masyarakat. Karena ada program seperti dalam Nawa Cita yang tidak dipahami oleh masyarakat.
Meski demikian, ia tak menepis dalam perkembangan ke depan “Kawan Jokowi” akan juga dihajatkan bagi agenda suksesi mendukung Jokowi di Pemilu Presiden 2019 mendatang.
” Semua itu sangat tergantung situasi dan dinamika politik ada,” ujar Wiinengan.
Sejalan dengan itu, Abudul Majid yang menjadi Bendahara pembentukan Kawan Jokowi mengungkapkan, pembentukan Kawan Jokowi ini akan dapat mengakselerasi program pemerintahan Jokowi dan kepentingan pembangunan di daerah.
“Ini bisa mengakselerasi program-program pusat dengan kepentingan pembangunan yang ada di NTB. Artinya, Kawan Jokowi ini ingin bergerak supaya bagaimana program Jokowi itu dapat diketahui di tiap masyarakat NTB,” ungkapnya.
Maka kepengurusan maupun keanggotaan nantinya bersifat plural. “Melibatkan semua elemen yang ada di NTB, lebih-lebih di sini telah mencerminkan ke-bhineka-an,” pungkasnya.
AYA