Kloter Pertama Asal Mataram Datang 448 Jamaah, 1 Orang Dirawat Di Arab Saudi

Kloter Pertama Demarkasi Lombok berasal dari Kota Mataram tiba Jum'at (22/09). Dari 449 jamaah yang pulang dalam Kloter I, satu orang masih harus menjalani perawatan di Arab Saudi (Foto: AYA/Lombok Journal)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Asrama Haji Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (22/9) siang, tampak lebih ramai dari biasanya. Ratusan kendaraan pribadi, hingga mobil dengan bak terbuka menyemut di sekitar area Asrama  Haji yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram, NTB.

MATARAM.lombokjoournal.com – Keluarga para jamaah haji sudah menunggu, sejak Jum’at (22/09) pagi. Sekitar pukul 11.25 Wita,  jamaah haji kelompok terbang (kloter) pertama asal Kota Mataram demarkasi Lombok, mendarat di Bandara Internasional Lombok langsung diberangkatkan menuju Asrama Haji NTB.

Kloter Pertama Demarkasi Lombok berasal dari Mataram. Dari 449 jamaah yang berangkat dalam Kloter I ini, hampir seluruhnya kembali pada hari ini.

“Alhamdulillah yang kembali 448 jamaah, sedangkan satu jamaah lain masih berada di RS di Arab Saudi,” kata Kepala Kemenag Kota Mataram Burhanul Islam mengatakan di Asrama Haji, Jum’at siang.

Burhanudin menjelaskan, jamaah yang masih di RS belum diketahui jelas penyakitnya. Namun, diupayakan agar bisa dipulangkan pada kloter-kloter berikutnya. Burhanudin menambahkan, jamaah haji kloter I tidak ada yang meninggal dunia.

“Alhamdulillah tidak ada yang meninggal, namun dari Kloter I yang baru tiba ada sembilan jamaah yang sakit,” jelasnya.

Sembilan jamaah yang tiba dalam kondisi kurang sehat langsung dilarikan ke pusat kesehatan yang ada di Asrama Haji.  Mayoritas jamaah yang pulang dalam kondisi sakit berasal dari jamaah dengan risiko tinggi karena faktor usia.

Terkait prosesi penyambutan ibadah haji di NTB untuk musim haji 2017, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB, Nasaruddin mengatakan memang agak berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Untuk tahun ini penjemputan jamaah haji dari seluruh NTB dipusatkan di Asrama Haji NTB, tidak lagi di kabupaten/kota.

“Pertimbangan ini diambil karena kondisi jamaah agar tidak terlalu lelah. Setelah tiba di Asrama Haji NTB, para keluarga bisa langsung menjemput jamaah haji dan pulang ke rumah masing-masing,” jelasnya.

AYA

BACA JUGA : Jamaah Meninggal 14 Orang, Kebanyakan Jamaah Dengan Resiko Tinggi