Masalah Lingkungan Tidak Main-main, Ini Kata Wagub NTB

Wagub NTB Sitti Rohmi memberikan sambutan pada acara Festival Lingkungan Hidup 2022 bertajuk "Temu Lingkungan   Gelora Ekofeminisme Berdayakan Perempuan, Bersama Wujudkan Kelestraian Alam di Nusa Tenggara Barat “ di Ballroom Kantor Bupati Lombok tengah, Sabtu (24/09/22) / Foto: her
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Cara sederhana mendukung pemerintah menyelesaikan masalah sampah, yakni dengan pilah sampah dari rumah

LOTENG.lombokjournal.com ~ Menjaga dan merawat lingkungan adalah tanggung jawab bersama demi masa depan anak cucu di masa mendatang.

Hal itu diungkapkan Wagub NTB Hj. Rohmi Djaliah, M. Sc menyatakan itu saat memberikan sambutan pada acara Festival Lingkungan Hidup 2022 bertajuk “Temu Lingkungan  

Kata Wagub NTB, masalah lingkungan tidak main-main butuh kesadaran bersama untuk menyelesaikannya

 

Gelora Ekofeminisme Berdayakan Perempuan, Bersama Wujudkan Kelestraian Alam di Nusa Tenggara Barat “ di Ballroom Kantor Bupati Lombok tengah, Sabtu (24/09/22).

BACA JUGA: Atasi Masalah Sampah Tanggung Jawab Bersama

“Jadi masalah lingkungan ini, merupakan  hal yang tidak main-main, butuh kesadaran semua pihak untuk menyelesaikannya,” tegas Ummi Rohmi.

Lebih lanjut Wagub NTB mengatakan, permasalahan lingkungan khususnya sampah tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan masalah baru bagi lingkungan. Seperti

rusaknya ekosistem lingkungan, tercemarnya air,  polusi udara, hingga pemanasan global. Untuk itu wagub mengajak agar masyarakat terlebih generasi muda untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. 

“Mari syukuri nikmat Tuhan dengan cara merawat lingkungan demi kualitas lingkungan untuk anak cucu dimasa mendatang,” ajak wagub

Di akhir sambutan, tak lupa Ummi Rohmi mengatakan, cara sederhana dalam mendukung pemerintah menyelesaikan masalah sampah yakni dengan pilah sampah dari rumah, karena menurutnya satu kunci solusi masalah sampah (organik/an organik) dengan cara memilah dari sumbernya langsung yakni rumah. 

“Buktinya sudah ada kok, sampah organik melalui Black Soldier Fly ( BSF) bisa jadi pelet, maggot dan pupuk organik dan Insyaallah pada tahun ini akan di bangun  pabrik RDN untuk mengelolah sampah menjadi bahan bakar,” tutup Ummi.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Duta Lingkungan NTB Lalu Amrillah menyebut, 50 persen mata air di NTB sudah rusak bahkan hilang akibat dari terkikisnya ekosistem lingkungan.

Ia pun merasa terpanggil untuk melakukan gerakan gerakan penghijauan guna menyelamatkan ekosistem lingkungan yang tersisa.

“Untuk menjaga mata air, hampir dua sampai tiga kali setiap bulannya. Kami melakukan penghijauan,” ungkap Amrillah

Di sisi lain salah satu pemateri Bambang Supratomo mengajak kaum milienial untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menanam pohon sebagai gaya hidup baru (life style).

BACA JUGA: World Cleaning Day di Empat Dusun Lekok, Desa Gondang

“Saya yakin jika para kaum muda kita tetap kampaye dalam menjaga lingkungan, maka banyak komponen masyarakat yang mengikuti karena pemuda merupakan agent of change,” ungkap Bambang. 

Acara  tersebut juga dirangkai dengan pemilihan duta lingkungan tahun 2022, yang merupakan inisiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lombok Tengah, jumlah pesertanya mencapai 72 orang. ***