TGB Launching Gemar Sholat Subuh Berjamaah di Papua

Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi dalam kunjungannya di Provinsi Papua, Sabtu (15/07), sempat melauncing Gerakan Gemar Shalat Subuh berjemaah di Masjid Al-Multazam, Kabupaten Timika, Papua (Foto: Dok Humas NTB).
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Dalam kunjungan ke Kabupaten Timika, Papua, TGB melaunching gerakan sholah Subuh berjamaah

PAPUA.lombokjournal.com —  Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi dalam kunjungannya di Provinsi Papua, Sabtu (15/07), semmpat melauncing Gerakan Gemar Shalat Subuh berjemaah di Masjid Al-Multazam, Kabupaten Timika.

Saat melaunching Program yang digagas MUI dan Takmir Masjid Al Multazam tersebut,  TGB-pun Mengingatkan  3  (tiga) hal yang  perlu diperkuat agar Gerakan tersebut dapat berjalan dengan baik dan terus berkelanjutan.

Pertama adalah kesadaran.  karena kesadaran merupakan pokok dari segala ikhtiar yang dikerjakan. “Waktu Subuh adalah kunci dari kebaikan dunia dan kebaikan di akhirat,” terangnya.

Sesungguhnya Gemar sholat subuh bukanlah untuk Allah, tapi manfaatnya akan dirasakan oleh  manusia, jelas TGB.

Kemudian kedua, memupuk semangat kebersamaan. Tidakl mungkin suatu gerakan akan berhasil bila hanya  dilaksanakan satu atau dua orang saja.

“Tetapi yang diperlukan adalah  kolektivitas,’ ujarnyaseraya mengingatkan,  perintah Allah kepada manusia untuk mengerjakan kebaikan secara bersama-sama sangatlah jelas dan mutlak.

Ketiga, suatu gerakan  akan berhasil bila ada kesiapan  semua pihak untuk berkorban. Pengorbanan yang berat untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah terletak kepada individu-individu untuk ikhlas berjalan ke masjid di pagi buta yang dingin, meninggalkan tempat tidurnya yang empuk dan selimut yang hangat.

“Pentingnya berkorban ini, maka Hari raya yg terbesar pun dalam tradisi Islam adalah hari raya qurban. Diawal, yang namanya pengorbanan memang berat, namun yakinlah sesuai janji Allah ujungnya akan berbuah indah dan nikmat,” tegasTGB.

TGB juga mengajak seluruh jama’ah yang hadir untuk senantiasa menghadirkan kebaikan di setiap pertemuan. Pertemuan itu, akan mengandung kebaikan apabila seluruh umat manusia ini mengisinya dengan tiga hal. Pertama, pertemuan yang berisi ajakan untuk bersama-sama berkorban atau bersedekah bagi agama, bangsa dan daerah.

“Membangun apapun termasuk membangun agama, bangsa dan negara perlu ikhtiar yang nyata yang dalam bahasa agama  disebut pengorbanan” ungkap TGB.

Menurutnya  , pertemuan berisi kebaikan bila di dalamnya  ada ajakan berbuat baik secara terus menerus. Dalam bahasa agama disebut amar ma’ruf yaitu mengajak untuk berbuat baik. TGB mangajak ratusan jama’ah itu untuk senantiasa menghiasi aktifitasnya sehari-hari dengan berbuat baik dan mengajak pada kebaikan.

“Dalam konteks  ini, jangan pernah putus asa untuk mengajak sauadara-saudara dan keluarga kita untuk berbuat baik,” ungkap alumnus terbaik Universitas Al-Azhar Kairo itu.

Pertemuan iakan mengandung kebaikan, bila diisi dengan islah atau saling memperbaiki. Memperbaiki manusia bicara tentang hati manusia

“Memperbaiki hati manusia tidaklah mudah. Bahkan Rasul untuk membangun kesadaran umat  memerlukan waktu 13 tahun di mekkah,” jelas Gubernur Hafizd Al-Qur’an itu.

AYA