Rektor Unram didampingi Wabup KLU kunjungi areal kebun kopi untuk pusat pendidikan dan penataan obyek wisata
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Rektor Universitas Mataram (UNRAM), Prof. Ir, Bambang Hari Kusumo,M.Agr, ST, P.hd, bersama Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan, ST. M.Eng, meninjau areal kebun kopi seluas 230 hektare.
Areal kebun kopi itu akan menjadi pusat pendidikan Unram, sekaligus persiapan untuk ditata sebagai obyek wisata.
Jadi, kebun kopi dan kawasan hutan pendidikan sekaligus dijadikan sebagai objek wisata pendidikan, dan Downhill sepeda gunung, Glamping Tent, Camping Literasi, Spot Selfie dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Pacuan Kuda Ikut Meriahkan MXGP Samota di Sumbawa
Di sisi lain, Rektor Unram juga membicarakan potensi kopi Lombok, khususnya di Lombok Utara.
“Kopi Lombok Utara itu memiliki banyak varian seperti kopi di daerah lain,” kata Bambang saat berkunjung bersama beberapa anggota timnya, Jum’at (10/06/22)
Menurutnya, kopi Lombok bisa berkembang baik, karena potensinya yang cukup banyak,” katanya.
Kopi Lombok bakal bisa bersaing dengan kopi lainnya di tingkat nasional, asal pengembangan terus ditingkatkan. Saat ini produksi kopi Lombok tidak dikirim ke luar daerah lain, dan habis untuk konsumsi lokal di Lombok.
Bambang menjelaskan, lahan budidaya kopi itu harus luas, supaya memiliki varian untuk menentukan target pasar.
Kalau tidak ada target pasar, petani kopi ke depan akan berkurang.
Banyaknya event internasional di Lombok, seperti ajang balap MotoGP di Sirkuit Mandalika, harus dijadikan peluang pasar mengenalkan kopi Lombok kepada dunia melalui wisatawan yang datang.
“Momen ini harus bisa dimanfaatkan oleh para petani atau pelaku UMKM di Lombok,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Senaru, Raden Akria Buana pada wartawan mengatakan, pihak Unram sangat bangga menjadi warga yang berdomisili di Lombok, karena potensi alamnya cukup banyak selain kopi maupun lainnya.
“Potensi yang ada itu harus bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan ekonomi warga,” harapnya.
Pasalnya, kata dia, selama ini produksi kopi dan hulu ke hilir di Lomvok Utara digarap sekadarnya, hal itu sangat mempengaruhi kualitasnya.
Ia mencontohkan, seperti masyarakat memetik biji kopi masih berusia muda, demikian pula dengan proses pemanggangannya yang tidak memiliki standar.
BACA JUGA: Setelah MXGP, Inronman Kelas Dunia Segera Digelar
Menurutnya, kehadiran para ahli dari Unram bisa merubah prilaku petani.
“Ini bisa menjadi salah satu cara merubah prilaku petani pada panen kopi agar memetik buah yang sudah matang atau merah,” katanya.
Tidak menutup kemungkinan,edukasi tersebut akan dilakukan ke sejumlah desa lainnya yang merupakan penghasil kopii.
“Optimalisasi kopi di daerah, mengingat daerah Lombok Utara sebagai salah satu daerah produksi kopi robusta,” katanya.***