Umum  

Kekeringan Wilayah NTB Jadi Perhatian BPBD

image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Masalah Kekeringan yang tiap tahun masih terjadi di beberapa kawasan di Nusa Tenggara Barat menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang jadi perhatian BPBD.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Derah (BPBD) NTB, Muhammad Rum (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Kepala Badan Penangulangan Bencana Derah (BPBD) NTB, Muhammad Rum mengatakan,  kekeringan di beberapa derah di Lombok Seperti di kawasan Jerowaru Lombok Timur (Lotim), Kayangan, Lombok Utara, tiap tahun terjadi.

“BPBD mengatasi kekeringan itu dengan droping Air bersih,” katanya, Senin (12/6).

Selain droping air bersih, pihak BPBD mengusulkan penanganana permanen, misalnya dibuatkan sumur bor. Namun karena keterbatasan anggaran daerah, kegiatan itu masih dipending.

“Ya mudahan tahun 2018 bisa dieksekusi perencanaanya,” ungkapnya.

Di pihak lain Rum mengakui, di Jerowaru pembuatan Sumur Bor dirasa masih sulit. Lokasinya dianggap susah melakukan pengeboran, selain itu memang tidak ada titik pengenoran.

“Sumut bor di Jerowaru Susah,” katanya.

Pihak BPBD pernah survei di tiga lokasi sumber mata air yang bisa ditarik melalui pipanisasi. Untuk mengatasai kekeringan, BPBD NTB mengusulkan segera dianggarkan.

“Agar tidak perlu lagi melakukan droping air bersih tiap tahunnya,” ucap Rum

Sedangkan Untuk di Kawasan Sumbawa, Dompu   Bima hingga saat ini BPBD belum menerima laporan kekeringan tersebut. Dengan demikian, kekeringan belum terlalu serius.

Namun pertengahan 2017  hingga saat ini (Juni, red),  kekeringan hanya tidak menyeluruh. Meski demikian pihaknya segera melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kotase NTB.

Rencananya, setelah lebaran, akan dilakukan koordinasi dengan BPBD se Kabupaten/Kota terkait siaga darurat bencana kekeringan. “Untuk memetakan mana yang akan menjadi wilayah yang bisa dicover kabupaten/kota, sehingga provinsi bisa masuk,” kata Rum.

AYA