Bupati Djohan Sjamsu saat membuka Musda FKUB beraharap, agar lembaga ini menjaga kesatuan dan persatuan ummat
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu SH membuka Musyawarah Daerah (Musda) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lombok Utara (KLU) Tahun 2022, di Aula Kantor Bupati, Senin (31/01/22).
Musda FKUB 2022 mengusung tema “menyusun langkah antisipatif dalam mencegah berkembangnya paham-paham intoleransi di Gumi Paer Tioq Tata Tunaq dan menjaga nilai-nilai kerukunan antar umat beragama di KLU”.
Membuka Musda, Bupati Djohan menyampaikan, Negara Indonesia sangat luar biasa terdiri dari banyak suku bangsa, adat dan agama, serta patut disyukuri bersama.
Pasalnya, sampai sekarang masih tetap utuh bersatu karena kesadaran semua elemen masyarakat.
“Daerah kita Lombok Utara yang paling aman di NTB. Terima kasih kepada multipihak yang sudah menjaga keamanan, ketertiban di daerah kita,” tuturnya.
Menurut Bupati, istilah mempolong merenten (saudara- red) harus tetap dipertahankan dan terus dibina, sebagai alat pemersatu apapun suku dan agama tetap saling menghargai satu dengan lainnya.
Tentu jika semua sudah bersaudara tidak ada hal-hal konflik ditonjolkan.
“Agama boleh berbeda silahkan laksanakan agama sesuai dengan ajaran masing-masing tanpa mengganggu yang lain,” ucapnya.
BACA JUGA: Muktamar I NWDI, Gubernur NTB Bicara Karakter Organisasi
Harapan ke depan, lanjut bupati, FKUB tetap bisa menjaga kesatuan dan persatuan umat di KLU agar tetap menjadi daerah teraman di NTB.
Sementara itu, Ketua FKUB Dr. H. Muksin Muchtar Efendi MA, menuturkan kearifan lokal telah memberikan suri tauladan pada semua pihak dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di KLU. Terbukti, komunitas bergama berdampingan mulai dari ujung timur hingga ujung barat.
“Sebagai Ketua FKUB sejak 2012 sampai dengan 2022 harus bisa mewariskan pada generasi meneruskan apa yang sudah di dilakukan selama ini,” ungkapnya.
“Kita memiliki SDM yang luar biasa di KLU ini. Banyak dari generasi akan datang sangat mampu bahkan lebih baik dari yang sekarang. Pada tahun 2021 kami bersama dengan Bupati Lombok Utara sudah mencanangkan desa sadar kerukunan dan semoga menjadi lebih baik bagi KLU di tingkat Nasional,” harap TGH. Muksin Muchtar.
Harapan ke depan, KLU bisa mendapatkan predikat sebagai salah satu daerah yang memang peduli terhadap kerukunan umat beragama.
Ketua Panitia Musda Marianto SH dalam laporannya mengatakan, musyawarah terbuka forum kerukunan umat beragama pada tahun 2022, dimana sejak tahun 2013 kepemimpinan FKUB belum berganti seraya berharap ada regenerasi, bahwa FKUB harga mati untuk menjaga keutuhan NKRI.
“Kita di KLU dengan kultur dan budaya yang kokoh serta kuat harus kita jaga. Kita kemas bahwa kerukunan umat beragama bukan hanya isu-isu agama tetapi bagaimana kita menjaga kultur dan budaya.
BACA JUGA; Perubahan Warna dan Bentuk Mata, Ini Harus Diwaspadai
Hadir pula dalam kegiatan itu, Wakil Bupati Danny Karter Febrianto R ST M.Eng, Kapolres Lotara, AKBP I Wayan Sudarmanta SIK MH, Pabung Dandim 1606/Mataram Mayor Ibnu Haban, Kepala Kantor Kemenag KLU H. Ali Fikri SH MH, Ketua FKUB KLU Dr. TGH. Muksin Muchtar Efendi MA, Ketua FPLA KLU Marianto SH serta undangan lainnya.***