Memanfaatkan fasilitas Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sangat penting, sebab air limbah yang dibuang bebas tanpa pengolahan sangat berbahaya
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan bagian penting dalam mengolah limbah cair di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Kabupaten Lombok Utara.
Namun masih banyak masyarakat yang kurang mengetahui pentingnya fasilitas IPAL termasuk prosedur operisionalnya sebagaimana RSUD Tanjung saat ini.

Direktur RSUD Tanjungr. dr.I Made Suasa menuturkan, air limbah yang dibuang secara bebas tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu sangat berbahaya bagi masyarakat yang terpapar.
“Contohnya saja kegiatan rumah sakit yang limbahnya infeksius. Jadi bisa menimbulkan penyakit,” ucapnya pada Kamis, (14/10/21).
Made menuturkan, belum lagi misalnya senyawa organik yang terkandung di dalam air limbah bisa menyebabkan nilai COD (Chemical Oxygen Demand) atau BOD (Biological Oxygen Demand) tinggi.
BACA JUGA:
Sumur Bor Mangkrak di Desa Sokong, Sumber Air Irigasi Jauh Lokasinya
Senyawa itu kalau terlepas di lingkungan dapat menyebabkan konsumsi oksigen sangat tinggi.
Adanya IPAL di RSUD ini bukan berati tidak berfungsi atau rusak, namun masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta.
“Kita tidak bisa memanfaatkan fasilitas tanpa mengikuti prosedur, namun pihak RSUD sudah melengkapi segala kelengkapan yang berkaitan dengan usulan baik di daerah hinggga ke Kementerian LH di Pusat, “ tutur dr. Made.
dr Made juga sedang menata dan membenahi internal karyawan maupun administrasi, karena Ia baru saja ditugaskan di tempat yang baru.
“Saya ingin bekerja untuk masyarakat kita di Lombok Utara sesuai bidang saya, dan saya butuh waktu yang tidak sedikit untuk membenahi internal RSUD ini,” katanya.
Ia berharap, semua pihak saling menjaga dan kalau ada suara sumbang terdengar di luar sana, perlu didiskusikan untuk mencari solusi terbaik.
“Saya juga manusia biasa dan tak lepas dari kekurangan, namaun saya senang kalau kita sama sama saling mengingatkan jika ada hal yang perlu sisampaikan,” imbuhnya.
Khusus berkaitan dengan IPAL ini memang sesuatu yang sangat vital katanya. Itu pun bukan saja di RSUD, namun juga di Puskesmas, Perhotelan dll.
Belum lagi kegiatan-kegiatan yang menghasilkan limbah berupa nutrien, misalnya fosforus dan nitrogen.
BACA JUGA: Warga Dusun Gol Panen P2L, di Saat Pandemi Covid-19
Contohnya rumah makan, itu kan menghasilkan air limbah yang mengandung fosforus dan nitrogen itu kalau lepas ke lingkungan dapat menyebabkan eutrofikasi.
“Tapi saya tidak menyentuh kesana, dan itu kira kura gambaran lain selain di RSUD ini,” tutur Direktur RSUD yang belum genap satu bulan menjabat ini.
@ng