Kelompok Tani Sokong Sari” bersurat ke BWS Provinsi NTB melalui PUPR KLU, agar bisa memanfaatkan Sumur Bor bantuan BWS NTB di belakang Pasar Tanjung.
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Sejumlah perwakilan kelompok dan petugas pengatur air desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara mendatangi Kantor Unit Pelayanan Terpadu UPTD Tanjung untuk mengadu nasip “Kelompok Tani Sokong Sari” kesulitan dengan air irigasi yang cukup jauh dari sumbernya.
Tidak jarang mereka tidak bisa mengolah lahan secara bersamaan dalam mengikuti pola tanam di musim kemarau, lantaran kesulitan pembagian air untuk bisa menjangkau lokasi.
Nurtip selaku Ketua P3A Mekar dan Tigarto Ketua “Kelompok Sokong Sari” mengatakan pada wartawan media ini, Kamis (14/10/21).
Menurutnya, sudah bersurat ke BWS Provinsi Nusa Tenggara Barat melaui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lombok Uatara pada tanggal 11 Mei 2021.
BACA JUGA: Fasilitas IPAL RSUD KLU, Mengolah Limbah Berbahaya
Namun hingga saat ini belum ada jawaban, padahal petani “Kelompok Sokong Sari” sangat membutuhkan untuk pengairan seluas 25 hektare.
Senada dengan I Wayan Sudanta, Bendahara Kelompok Sokong Sari. Ia prihatin dengan anggotanya terutama di musim kemarai seperti sekarang ini, tuturnya.
I Wayan Sudanta mengaku sudah mencoba juga menyedot air dari kali Sokong. Namun karena keterbatasan sarana yang menunjang, kekuatan mesin tidak seimbang dengan luasan sawah yang diairi, sehingga usahanya kandas dan tidak maksimal.
Karena itu pula “Kelompok Tani Sokong Sari” bersurat ke BWS Provinsi NTB melalui PUPR KLU untuk diberikan memanfaatkan Sumur Bor bantuan BWS NTB yang berlokasi di belakang Pasar Tanjung.
Kepala UPTD Tanjung, Aki Suharti, S.Pt, sangat mendukung niat baik petani untuk bisa memanfaatkan Sumur Bor yang ada di seputaran persawahan Sokong Tanjung.
Daripada nganggur dan tidak di rawat, lebih baik berikan kepercayaan kepada kelompok tani untuk di manfaatkan di musim kesulitan air seperti ini, kata Aki Suharti.
BACA JUGA: Event HKEC 123k, Kegiatan Besar di Tengah Pandemi
“Saya juga bersyukur dengan cara mereka datang ke kantor untuk berdiskusi mengenai masalah mereka. Sayangnya hingga saat ini belum ada respon dari pihak BWS provinsi NTB, terkait pemanfaatan Sumur Bor ini untuk mengurangi beban petani kita disini,” ungkapnya.
@ng