Pemerintah Provinsi NTB akan membentuk Puspaga di seluruh kabupaten/kota yang berfungsi sebagai unit pelayanan pembelajaran keluarga sampai ke tingkat desa.
MATARAM.lombokjournal.com ~ Hal ini sejalan dengan cita-cita pembangunan Nusa Tenggara Barat (NTB) Gemilang yakni dalam meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan pengasuhan anak, menurunkan kekerasan terhadap anak, menurunkan angka pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak, salah satu program atau kegiatan strategis untuk percepatan KLA dengan menyediakan layanan untuk penguatan kapasitas keluarga.
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah, terus mendorong agar seluruh kabupaten/kota dapat segera membentuk Puspaga.
“Puspaga harus diseriusi, ini adalah menjadi kewajiban kita dalam menyiapkan fasilitas dan program pemerintah untuk masyarakat, saya akan terus mendorong agar Puspaga dapat dibentuk di seluruh kabupaten/kota” tutur Sitti Rohmi saat membuka acara pembukaan Kegiatan Pembentukan dan Pembinaan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), di Aston Inn Mataram, Rabu (1/9).
Selain itu, Sitti Rohmi menghimbau kepada seluruh stokeholder terkait agar terus memberikan edukasi kepada masyarakat, salah satunya terkait masalah stunting, kematian ibu, kematian bayi, dan berbagai masalah kesehatan yang kompleks seperti pernikahan anak, PMI Ilegal, narkoba, lingkungan hidup, dan bencana.
“Permasalahan kita di NTB sebagian besar disebabkab oleh kurangnya edukasi dan pemahaman, banyaknya yang tidak mengerti mengenai berbagai hal, misalnya dalam hal pola hidup bersih dan sehat yang sudah dibicarakan bertahun-tahun tetapi belum juga kita dapat tuntaslkan,” pungkas Sitti Rohmi.
BACA JUGA: Sampah Plastik Diolah Menjadi Aneka Produk Bahan Bakar
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2B) NTB, Husnanidiati Nurdin, mengatakan bahwa Puspaga adalah salah satu pintu yang berada di hulu dalam rangka mencegah perkawianan anak.
“Puspaga itu pembelajaran sebagaimana yang ibu wagub katakan apa yang kita lakukan ini adalah edukasi yakni parenting dan edukasi yang menjadi perhatian kami,” tegasnya.
Selain itu, Husnanidiati juga menginformasikan kepada wagub bahwa Rumah Aman (shelter) di NTB sudah diaplikasikan 100% di seluruh kabupaten/kota.
“Alhamdulillah 10 kab kota sudah terdapat shelter, hanya saja UPTD belum semua, UPTD yang sudah ada itu baru 6, sementara 4 kabupaten yang belum itu dari kabupaten Lombok Tengah, kabupaten Lombok Utara, kabupaten Bima dan kota Mataram, semua masih berproses,” tuturnya.
ser