Citra Daerah Sumbawa dalam Arsip adalah sebuah buku yang bertujuan untuk menulis dan menyusun ulang peristiwa sejarah di Pulau Sumbawa.
MATARAM.lombokjournal.com ~ Penulisan buku dalam rupa arsip ini didasari adanya kejadian dua kali kebakaran yang melanda Istana Sumbawa, yang menghilangkan cukup banyak arsip sejarah.
Oleh karena itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKP) Nusa Tenggara Barat (NTB), bekerjasama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Pemerintah Kabupaten Sumbawa, dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, membahas draft buku “Citra Daerah Sumbawa dalam Arsip” yang akan diterbitkan oleh ANRI.
“Semoga tim penyusunan buku ini bisa bekerjasama sehingga arsip sejarah di Pulau Sumbawa bisa terkumpul dengan baik,” ujar Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, saat membuka acara Focus Group Discussion penyusunan buku tersebut melalui zoom meeting di ruang kerjanya, Selasa (3/8).
Multi Siswati, yang mewakili ANRI, menjelaskan bahwa penyusunan buku ini merupakan ikhtiar pemerintah dalam rangka mewujudkan arsip sebagai bukti identitas dan jati diri bangsa, serta sebagai memori, acuan, dan bahan pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Ini hal yang harus dikelola dan dijaga keberadaannya oleh negara dan daerah,” tegasnya.
BACA JUGA: Vaksinasi Goes to Campus, Cegah Generasi Muda Terpapar Covid
Sementara itu, Yang Mulia Sultan M. Kaharuddin VI Sumbawa, menjelaskan, hilangnya arsip Daerah Sumbawa dikarenakan kebakaran yang dua kali melanda Istana Sumbawa. Dirinya berharap untuk mengumpulkan arsip dengan berupaya mencari langsung ke Belanda, yang saat itu menduduki pemerintahan Indonesia.
“Kita berharap arsip tersebut ada di kedua belah pihak, sehingga kita akan berupaya mencarinya ke Belanda jika perlu,” tandasnya.
diskominfotikntb