Tekan Penyakit Tidak Menular, Menkes Dorong Pola Hidup Sehat

Ilustrasi - MENKES NILA MOELOEK MENKO PMK, PUAN MAHARANI. Sudah terjadi pergeseran dimana penyakit tidak menular menempati angka lebih tinggi dari penyakit menular (Foto: Ist)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek mengatakan, pola hidup sehat perlu terus didorong di tengah masyarakat untuk menekan angka penyakit tidak menular (PTM).

MATARAM.lombokjournal.com – Hal itu dikatakan Menkes saat mencanangkan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di Mataram Nila Moeloek  “Beberapa tahun terakhir sudah terjadi pergeseran dimana penyakit tidak menular menempati angka lebih tinggi dari penyakit menular,” kata Nila di Mataram, Rabu (29/3).

Menurut dia, mengacu pada data Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKM) melalui BPJS, beberapa tahun terakhir, penyakit yang ditangani lebih banyak penyakit tidak menular (PTM) yang penyebabnya adalah pola hidup masyarakat dibanding penyakit menular.

Penyakit itu antara lain hipertensi, jantung, diabetes, kencing manis, gagal ginjal, dan  kanker.

“Untuk hipertensi tercatat 25,8 persen atau  seperempat penduduk kita hipertensi, jadi tidak heran kalau BPJS teriak penyakit jantung nomor 1 pembiayaannya sampai Rp6,9 Triliun di tahun 2016, dan jantung ini juga akibat hipertensi,” katanya.

Penyakit tidak menular itu, papar Nila, disebabkan pola makan yang tidak sehat, jarang aktivitas fisik, konsumsi gula dan garam berlebihan, kurang asupan sayur dan buah-buahan, dan rendahnya kesadaran masyarakat memeriksakan kesehatan rutin.

Melalui Germas, Menkes Nila berharap ada perubahan perilaku pola hidup yang lebih sehat di masyarakat.

“Pemerintah daerah juga bisa mengambil peran. Misalnya dengan menggiatkan kembali olahraga bersama setiap Jumat, di sekolah dan instansi – instansi pemerintah,” katanya.

Germas juga menekankan agar pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas, bisa lebih aktif mengunjungi masyarakat.

Hanya saja, Nila mengatakan, keberhasilan Germas secara nasional harus didukung semua Pemda dan juga dikerjakan lintas kementrian dan lembaga.

AYA