Umum  

Gubernur: Musibah Banjir Bandang Menyadarkan Pentingnya Penghijauan

Gubernnur H Zulkieflimansyah saat meninjau lokasi bencana banjir bandang di Kabupaten Bima, Minggu (11/4/2021) / Foto: diskominfoNTB
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Kesejahteraan dari menanam jagung melenakan masyarakat, sehingga hutan terbabat habis

MATARAM.lombokjournal.com

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, menyampaikan apresiasinya atas sinergi pemerintah dan masyarakat yang bahu membahu membantu memulihkan masyarakat yang terdampak banjir bandang.

Menurutnya, saat ini kondisi pasca banjir di Bima dan Dompu berangsur mulai pulih.

Gubernur mengungkapkannya dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir di Provinsi NTB, melalui virtual, Sabtu (10/04/21), yang dipimpin Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.

Menurutnya, tidak dapat dipungkiri, kesejahteraan dari menanam jagung banyak masyarakat yang terlena, sehingga tanpa disadari banyak hutan-hutan habis terbabat.

“Musibah ini menyadarkan kita bahwa kegiatan penghijauan adalah kebutuhan untuk sekarang dan untuk masa yang akan datang,” jelasnya.

Gubernur yang akrab disapa Dr. Zul ini menjelaskan, untuk menekan illegal logging, pihaknya sudah melakukan moratorium kayu dari pulau Sumbawa dan Lombok keluar untuk sementara waktu.

“Alhamdulillah kami mampu menekan ratusan kayu yang hampir tiap saat diseberangkan ke luar daerah. Karena ketegasan staf angkatan darat, apabila ada oknum yang melanggar akan dipecat,” ungkap Dr. Zul.

Gubernur berharap, kecintaan Kepala BNPB dengan program penanaman pohon bernilai ekonomis tersebut dapat mengembalikan hutan lindung, serta meminimalisir terjadinya banjir bandang di NTB.

Apalagi di sebagian wilayah di NTB khususnya kawasan Mandalika Lombok Tengah, akan dijadikan lokasi event internasional.

“Kami akan bersinergi dengan bupati dan walikota bekerjasama dengan sekolah-sekolah untuk melakukan gerakan penghijauan kembali,” kata Gubernur.

Program pasca banjir

Dalam kesempatan itu, Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri menyampaikan harapan terkait dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk mempercepat penanganan kawasan hutan penyangga debit air hujan.

Banjir bandang yang melanda 6 kecamatan di Kabupaten Bima disebabkan meluapnya air di Dam Pela Parado, karena intensitas hujan cukup tinggi menyebabkan hutan penyerapan air di sekitar kawasan rusak parah.

“Kami harapkan adanya program pasca bencana,” harapnya.

Sementara dalam penanganan infrastruktur, terutama jembatan yang putus, TNI dan Polri sudah mengerahkan pasukan serta kapal perang yang membawa peralatan untuk membangun jembatan di Desa Polo dan Rade yang menghubungkan akses keenam desa lainnya.

BACA JUGA:
Doni Monardo Sampaikan Solusi Meminalisir Banjir Bandang

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini TNI Polri bahwa pembangunan jembatan bisa langsung dilihat dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain itu, kami juga telah menerima bantuan dari Bapak Presiden sebanyak 13 ribu paket sembako yang dibagikan ke kecamatan terdampak,” tutup Bupati Bima.

Dalam rapat penanganan banjir bandang tersebut, dihadiri oleh Walikota Bima, Bupati Lombok Timur, Bupati Lombok Utara, Bupati Dompu, Danrem 162/Wira Bhakti, POLDA NTB, Lanal Mataram, Lanud Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) serta unsur pemerintah lainnya.

Manikp