Pertayaan Nani terjawab tuntas, dirinya tidak membayar sepeserpun dari pelayanan kesehatan yang dijalaninya
MATARAM.lombokjournal.com — Nani Hastuti (42) tidak pernah menyangka , dirinya harus menjalani hemodialisa atau cuci darah setiap minggu, akibat penyakit ginjal yang dideritanya.
Ketika pertama kali diberitahu dokter untuk melakukan hemodialisa, Nani enggan dan menolak.
Wajar saja, untuk dapat setiap minggu datang ke rumah sakit membersihkan dan menyaring darahnya menggunakan sebuah mesin bukanlah hal yang mudah diterima begitu saja.
Selain itu, tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan jika harus menjalani proses hemodialisa.
Khawatir kondisinya justru semakin memburuk, Nani memutuskan untuk memberanikan diri menjalani proses cuci darah.
Salah satu kebimbangan terbesar Nani dalam menjalani proses ini adalah biaya yang harus dikeluarkan.
Nani memang beberapa kali sebelumnya pernah menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk berobat ke puskesmas, tetapi ia tidak pernah terbayang menggunakan KIS untuk tindakan cuci darah di rumah sakit.
“Awalnya sempat ragu harus melakukan cuci darah di rumah sakit, karena saya tahu biayanya sangat mahal. Dengan biaya kurang lebih satu juta per satu kali cuci darah, khawatir juga, apakah ini dijamian penuh oleh Program JKN-KIS atau tidak,” kata Nani.
Tapi pertayaan Nani terjawab tuntas, dirinya tidak membayar sepeserpun dari pelayanan kesehatan yang dijalaninya.
Karena semua biaya cuci darah yang ia jalani ditanggung BPJS Kesehatan.
Nani pun bersyukur sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Sejak BPJS Kesehatan berdiri Tahun 2014, Nani sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
“Ketika pertama kali saya harus cuci darah, saya sangat takut harus datang ke rumah sakit setiap waktu, tapi lebih takut lagi jika tidak ada yang bisa membiayai saya, jadi saat tahu semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan, saya lega. Alhamdulillah,” ungkap Nani.
Ia pun menaruh harapan besar terhadap program JKN-KIS agar tetap ada di Negara Indonesia, karena sudah banyak masyarakat tertolong seperti dirinya.
“Semoga program JKN-KIS semakin dipercaya masyarakat dan semakin dapat meningkatkan pelayanan terhadap peserta. Berkat Kartu JKN-KIS, kini saya sudah siap menjalani seluruh proses medis yang harus saya jalani dan saya percaya ini adalah jalan terbaik untuk saya. Terima kasih BPJS Kesehatan,” tuturnya,
dh/yn/Jamkesnews