BPJS Kesehatan Dorong Bangkitnya Pariwisata di Tengah Wabah Corona

Dirut BPJS Kesehatan, Fachmi Idris (ketiga dari kiri) terus mendorong upaya untuk meningkatkan pariwisata Indonesia yang mulai terkena dampak penyebaran virus corona. (Foto: BPJS Kesehatan)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Kontribusi total Program JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia pada 2016 mencapai Rp152,2 triliun sementara pada 2021 kontribusi itu diperkirakan meningkat sampai Rp289 triliun

lombokjournal.com —

Jakarta, CNN Indonesia ;  BPJS Kesehatan terus mendorong upaya untuk meningkatkan pariwisata Indonesia yang mulai terkena dampak penyebaran virus corona.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan) dipercaya menjadi penyelenggara KTT progam jaminan sosial tersebut di Bali pada September 2020.

Acara itu akan dihadiri oleh ratusan perwakilan International Social Security Association (ISSA).

Kepercayaan menjadi penyelenggara KTT program jaminan sosial itu membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia aman untuk jadi destinasi wisata.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, yang berharap penyelenggaraan KTT tersebut meyakinkan pada dunia, Indonesia siap dan aman dikunjungi,

“Kami berharap, terselenggaranya KTT ini dapat mendorong sektor pariwisata dan meyakinkan pada dunia bahwa Indonesia siap dan aman dikunjungi, khususnya pasca wabah virus corona,” kata Fachmi, Jumat (06/03/20).

Ia menambahkan, harapannya dalam waktu satu sampai dua bulan ke depan, vaksin dan obat anti virus sudah ditemukan.

Fachmi Idris mengatakan itu saat berdialog dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadahlia.

Dialog itu berlangsung, terkait penyelenggaraan The 1st International Conference on Management of Social Security.

Gairah Investasi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama pun mendukung kegiatan ini. Sebab ia pun berharap, pasca wabah virus corona pariwisata Indonesia tidak lumpuh.

Harapan serupa disampaikan Bahlil, agar KTT tersebut meningkatkan gairah investasi di Indonesia.

Fachmi Idris, berpendapat digelarnya KTT merupakan bukti kepercayaan internasional atas pengelolaan jaminan sosial di Indonesia.

Dengan kehadiran program JKN-KIS, saat ini Indonesia menjadi salah satu barometer utama penyelenggaraan jaminan sosial, khususnya untuk perkembangan industri kesehatan.

Kontribusi total Program JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia pada 2016 mencapai Rp152,2 triliun sementara pada 2021 kontribusi itu diperkirakan meningkat sampai Rp289 triliun.

Program JKN-KIS juga disebut meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia sampai 2,9 tahun dan melindungi 14,5 juta orang dari kondisi kemiskinan yang lebih parah.

Rr

(BPJS Kesehatan)