MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Wakil Gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Ketua DPRD NTB dan Sekda menggelar rapat bersama para bupati/walikota se-NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Minggu (15/03/20) siang.
Rapat ini digelar sebagai keseriusan pemerintah provinsi dan kabupaten / kota untuk mengambil langkah-langkah kongkrit guna melindungi masyarakat dari penyebaran Virus Corona.
Bagaimana cara mengambil keputusan darurat? Bukan. Meminta Kepala Daerah/bupati/walikota untuk menggelar sosialisasi dan mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.
Selanjutkanya menyemprotkan disinfektan di lokasi yang rawan menyebarkan virus corona atau covid-19. Meliburkan sekolah dan kampus selama dua minggu kecuali untuk siswa yang melakukan ujian.
Tidak memberi izin kepada kapal pesiar untuk masuk ke NTB dan menutup lokasi wisata khusus seperti tiga gili dari wisatawan mancanegara, serta menutup lokasi tambang dan tidak mengizinkan pekerja WNA berada di AMNT.
Memperketat pengawasan untuk membangunkan barang yang masuk ke NTB. Kapal di izinkan bersandar karena untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Memperkuat pelibatan komunitas, tokoh agama, tokoh agama, dan semua elemen untuk ikut mensosialisasikan covid-19 sehingga tidak menimbulkan kepanikan.
Untuk mengatur secara terstruktur akan di bentuk gugus tugas terpadu.
Kepala Dinas Kominfotik I Gede Aryadi mengatakan hasil keputusan rapat tersebut berlaku awal. Sekolah, kampus, pembukaan tiga gili akan dimulai.
“Semua hasil akan di berlakuka mulai hari Senin (16/03,red) besok,” tandas Gede Aryadi.
AYA/HmsNTB
BACA JUGA;
Waspada Corona, Sekolah dan Kampus di NTB Diliburkan Selama Dua Pekan
Waspada Corona, Akses Masuk Gili Trawangan, Gili Meno Dan Gili Air Ditutup Dua Pekan