Masih banyak korban gempa yang masih tinggal di pengungsian
MATARAM.lombokjournal.com – Saat ini sudah terbangun sekitar 40 ribu hunian sementara (huntara)dari total sekitara 70 huntara yang dibutuhkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Rum mengatakan, keberadaan huntara menjadi solusi sementara bagi warga yang terdampak gempa.
Sedang pembangunan hunian tetap (huntap) masih berproses dari pemerintah pusat.
“Huntara dari pemerintah pusat memang tidak ada, yang jelas dari APBN tidak ada,” ujar Rumdi Mataram, Kamis (22/11).
Masuknya musim hujan menjadi alasan penting untuk adanya huntara, agar masyarakat bisa tinggal dengan nyaman tanpa khawatir kehujanan atau tergenang air.
“Ibu Wagub (Wakil Gubernur) juga sudah mengarahkan untuk memastikan huntara dibangun,” terangnya
Rum menjelaskan, pemerintah pusat tidak mengalokasikan pembangunan huntara dari APBN. Pemprov NTB mendorong sejumlah lembaga kemanusiaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan huntara.
Rum menyambut positif upaya Pemkab Lombok Timur dan Pemkab Sumbawa yang menggunakan APBD untuk pembangunan huntara bagi warga terdampak gempa di wilayah masing-masing.
Rum tidak menampik jika masih cukup banyak warga terdampak gempa yang tinggal di tenda pengungsian.
“Ada beberapa ide terkait dengan tenda pengungsi, saat hujan perlu ada gotong royong warga dibantu TNI, Polri untuk membangun drainase sekitar tenda sehingga ketika hujan tidak terkena tendanya,” katanya.
AYA