lombokjournal
by Vandita
Mengingat kekurangan air minum bersih di kota, dua mahasiswa tahun terakhir IIT Bombay, Anurag Meena dan Satyendra Meena, telah mengembangkan sebuah mesin yang memberikan air minum gratis. Hanya dengan menaruh botol plastik ke dalam mesin, Anda akan menerima 300 ml air.
Berbicara kepada ScoopWhoop News, Satyendra mengatakan bahwa mereka mendapat ide untuk mesin dari CEO startup Chandigarh Trestor, Kunal Dixit. Mereka menyukai konsepnya karena percaya hal itu bermanfaat bagi lingkungan.
Lebih lanjut cerita Satyendra,
“Butuh waktu hampir 95 hari untuk membuat mesin ini. Dan kami mengerjakannya sebagian besar di malam hari. Kami telah menguji mesin di asrama IIT dan hasilnya cukup memuaskan, karena mengurangi sampah plastik mingguan lebih dari 10 kg.”
Dua mahasiswa itu kini merencanakan menginstal perangkat mesin itu di tempat-tempat seperti stasiun kereta api, stasiun bus, taman, dan lain-lain, sehingga masyarakat dapat memiliki akses mudah ke air minum. Saat ini, inisiatif ini sedang diujicobakan di Chandigarh dan Mumbai, dan akan segera diluncurkan di Delhi dan Bangalore bekerjasama dengan Trestor.
Mesin ini memiliki kapasitas penyimpanan air delapan liter dan dilengkapi dengan unit daur ulang di bagian bawah dan unit penyaringan air RO di bagian atas. Selain itu, mesin ini juga memiliki layar sentuh interaktif, antarmuka bluetooth, konektivitas internet dan sistem pemberitahuan. Biaya mesin adalah antara Rs 50,000-1 lakh.
Bila Anda menaruh botol atau kaleng di dalam mesin, secara otomatis mesin mendeteksi apakah itu plastik atau aluminium, kemudian memisahkannya dari hal-hal non-daur ulang. Kemudian meremukkannya untuk mengurangi volume mereka.
Kemudian akan meminta Anda, apakah Anda suka air dingin atau hangat. Jika tidak ingin air, Anda dapat memilih poin ‘trestor’ yang dapat Anda habiskan di tempat-tempat lain di mana mesin serupa telah dipasang.
Harapan tentang proyek yang dikerjakannya, Satyendra mengatakan, ”Kami ingin orang-orang untuk memahami di balik konsep pemikiran kami, dan membuat lebih berdaya guna.”
ScoopWhoop News
(Roman Emsyair)