Perlu ada pemetaan yang jelas baik dalam jumlah sekolah, siswa, dan guru serta lapangan pekerjaan
MATARAM.lombokjournal.com — Calon wakil gubernur NTB Mori Hanafi menyebutkan masih banyak generasi muda di NTB yang belum mendapatkan pekerjaan. Menurutnya, tidak hanya lulusan SMK yang banyak menganggur, melainkan pengangguran lulusan kuliah yang menurut dia mencapai angka 10 ribu orang setiap tahun.
Pernyataan mantan Wakil Ketua DPRD NTB ini, menjawab pertanyaan yang diajukan moderator dalam debat terbuka putaran pertama Pilgub NTB tentang strategi yang akan dilakukan dalam menguatkan peran pendidikan, terutama SMK.
“Yang bisa ditampung kita semua hanya seribu sampai 2 ribu, sisanya tidak punya pekerjaan, jadi persoalan ini tidak hanya di SMK, tapi adik adik yang lulus kuliah pun banyak yang menganggur, ini persoalan sosial di NTB,” ujarnya saat debat publik putaran bertajuk “Kesejahteraan Masyarakat dan Pelayanan Publik” di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Sabtu (12/5) malam.
Mengenai SMK, Mori menyoroti Pemprov NTB yang ia sebut kurang berpihak dengan wacana ingin mengurangi jumlah SMK.
“Padahal kita butuh, kalau perlu SMK yang dibanyakan ketimbang SMA,” ucap Mori.
Ia menilai perlu ada pemetaan yang jelas baik dalam jumlah sekolah, siswa, dan guru serta lapangan pekerjaan. Mori juga akan mendorong setiap SMK memiliki satu produk unggulan.
“Kita juga harus memastikan SMK kejuruan sesuai dengan lapangan pekerjaan yang kita butuhkan, kalau yang lebih banyak perbengkelan ya bengkel, salon ya salon, restoran ya restoran ini yang selama ini belum ada,” kata Mori menjelaskan.
Mori bersanding dengan Wali Kota Mataram Ahyar Abduh yang menjadi Cagub NTB dengan diusung Partai Gerindra, PAN, PPP, Hanura, PDIP, dan PBB.
AYA
Suhaili Janjikan Pupuk bagi Tiap Desa di NTB
MATARAM — Sebagian besar masyarakat NTB menggantungkan hidup pada sektor pertanian. NTB sendiri dikenal sejak lama sebagai daerah lumbung padi. Namun, masih cukup banyak persoalan yang membelit para petani, baik dalam aspek kesejahteraan hingga ketersediaan faktor pupuk, benih, pestisida yang kerap kali menghambat produksi.
Calon Gubernur NTB nomor urut satu, Suhaili, berkomitmen akan memberikan fasilitasi kepada para petani di NTB untuk bisa berproduksi dengan lebih mudah dan murah serta mendapatkan bibit dan pupuk dengan lebih cepat dan berkualitas.
“Selama ini sungguh miris, (pertanian) masih menjadi permainan kadang-kadang distributor pupuk, ke depan kalau diberi amanah menjadi Gubernur NTB, bagaimana pupuk di tiap-tiap desa ada, ada Bumdes yang akan kelola dan jual pupuk,” ujar Suhaili saat menjawab pertanyaan dalam debat terbuka putaran pertama di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Sabtu (12/5) malam.
Selain itu, ia akan menyiapkan mesin pengolahan padi yang bisa membantu para petani agar tak lagi produksi padi kering giling, tapi kering panen sehingga akan mengurangi biaya produksi.
“Ini salah satu upaya kita, kegiatan pasca produksi juga sehingga padi-padi kita jangan dijual ke luar,” ungkapnya.