Memperbanyak Penerbangan Ke Lombok

Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin
Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin (Foto: Lombok Atraktif)

Mataram – Deca Warnana
Makin meningkatnya penyelenggaraan even berskala nasional maupun internasional di Lombok, membutuhkan penambahan rute maupun jadwal penerbangan di Lombok International Airport (LIA). Tahun 2016, sedikitnya sudah 18 agenda nasional akan digelar di NTB. Agenda yang cukup padat itu harus didukung kelancaran transportasi.

Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan penerbangan itu pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan. Tujuannya untuk mendesak pihak kementerian untuk mengkaji rute penerbangan langsung ke luar negeri dari dan menuju LIA di Lombok Tengah.
Sebenarnya desakan pada kementerian perhubungan itu bukan semata-mata even yang akan diselenggarakan di Lombok. Saat ini minat kunjungan ke Lombok terus meningkat. Kecenderungan membaik itu harus segera mendapat respon positif dari pemda.
Selain 18 event yang sudah ditetapkan, banyak pula rencana dari luar yang sudah terdaftar tapi belum diagendakan. Juga agenda spontanitas lainnya, tentu mendorong pemda segera mempersiapkan sarana yang diperlukan. Salah satu masalah transportasi.
“Makin beragam keperluan yang harus dilayani penerbangan. Bukan hanya TKI saja,” kata wagub, di Mataram Kamis (11/02).
Beberapa luar negeri yang rencananya segera dikaji adalah Malaysia, Singapura, China, Jepang, Australia dan Korea Selatan. “Sekarang dari luar ngeri yang masuk ke Lombok baru dari Malaysia dan Singapura,” kata wagub.
TKI
Memang harus diakui, penerbangan selama ini dari dan menuju NTB lebih banyak diisi oleh tenaga kerja Indonesia (TKI) khususnya baik yang datang maupun yang pergi ke Singapura dan Malaysia. Dari Penerbangan AirAsia untuk rute Kuala Lumpur-Lombok ada 10 penerbangan tiap minggu.
Namun saat ini, hampir setengahnya adalah wisatawan asing yang berlibur ke Nusa Tenggara Barat. Untuk menduku dibukanya rute dari dan ke Lombok. Saat ini sudah ada dana khusus insentif sebesar 1,6 miliar bagi maskapai yang membuka jalur langsung, khususnya ke Australia. Negeri Kanguru merupakan salah satu penyumbang wisatawan terbanyak ke Lombok.
Peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Lombok memang menjadi pertimbangan perlunya pengkajian pembukaan rute baru penerbangan. Saat ini, sektor pariwisata menjadi penyumbang terbesar ketiga penyumbang PDB Nusa Tenggara Barat, setelah tambang dan pertanian, pariwisata menjadi
(Ka-Es)