Wagub: Pemuda Garda Terdepan Lawan Narkoba

WAGUB NTB H. MUHAMMAD AMIN; apa pun status sosial seseorang, apakah pejabat, kaya atau miskin tidak menjamin bebas dari bahaya Narkoba.

MATARAM – lombokjournal.com

Pemuda diharapkan menjadi garda terdepan memerangi penyalahgunaan Narkoba. Peredaran narkoba sudah merambah ke berbagai lapisan masyarakat. “Sekitar 50 orang mati sia-sia tiap harinya akibat narkoba,” kata Wagub NTB, H Muh Amin.

Wakil Gubernur menyampaikan itu saat Pengukuhan Barisan Anti Narkoba dan Pelatihan Kader Lanjutan, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor, di Pondok Pesantren Al-Mansyuriah Ta’limussibyan NU, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Kamis (27/10).

wagub-narkoba27okt3

Kegiatan itu merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional, sebagai komitmen pemuda Ansor menjaga dan merawat kehidupan berbangsa dan bernegara. .

Menurut Wakil Gubernur, apa pun status sosial seseorang, apakah pejabat, kaya atau miskin tidak menjamin bebas dari bahaya Narkoba. Penyalahgunaan Narkoba menurut Wagub telah merambah ke berbagai kalangan di masyarakat. “Itu harus diantisipasi oleh berbagai kalangan, terutama pemuda,” kata Wagub.

“Narkoba merusak generasi muda. Saya berharap teman-teman pemuda Anshor ini bekerjasama dan berkoordinasi dengan BNN untuk melawan penyalahgunaan narkoba,” tutur Wagub saat itu.

Kegiatan yang digelar Gerakan Pemuda Ansor Wilayah Provinsi NTB tersebut dihadiri Kepala BNN Provinsi NTB, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan anggota TNI/Polri. Hadir juga seluruh pengurus daerah GP Ansor dari seluruh kota/kabupaten di NTB.

Peran Masa Depan

Di bagian lain, Ketua PW GP Ansor NTB, H. Zamroni, S.Hi., M.H menyampaikan, pembentukan pengurus Barisan Anti Narkoba merupakan salah satu langkah menjaga generasi bangsa dari bahaya Narkoba. Menurutnya, peran pemuda harus menjadi bagian tak terpisahkan dengan masa depan bangsa. Peran itu tak kalah pentingnya seperti dilakukan pemuda-pemuda Ansor meraih kemerdekaan bangsa masa silam.

Pondok pesantren, santri merupakan bagian yang tak terpisahkan. “Dimana-mana kami sampaikan, kalau mau aman, kalau mau tentram, kalau mau damai, harus mendekati santri, apalagi untuk melawan bahaya narkoba ini,” tuturnya penuh semangat.

Dia berharap Narkoba menjadi musuh bersama, agar penyebaran barang haram tersebut tidak merambah ke masayarakat, apalagi di kalangan santri. “Kita tidak tahu, hari ini mungkin orang lain yang jadi korban. Mungkin besok anak-anak kita yang jadi korban,” pungkasnya.

Rr

(Foto : Biro Humas NTB)