Satuan gugus tugas (Satgas) percepatan penanggulangan Covid-19 Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan terdapat 13 orang telah terkonfirmasi positif Covid Varian Delta.
MATARAM.lombokjournal.com ~ Hal ini disampaikan dalam Konferensi Pers Tentang Perkembangan Covid-19 di Provinsi NTB, dipimpin oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (9/7).
Wagub menjelaskan, bahwa dari 13 kasus yang terkorfirmasi Varian Delta, 1 orang masih dalam pantauan dan perawatan Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) serta tetap berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, 4 orang masih menjalani isolasi mandiri, dan sisanya masih dalam perawatan.
“Kondisi pasien dalam keadaan sehat dan baik-baik saja, bahkan yang kondisinya sehat di antaranya sudah divaksin. Jadi daya tahan tubuhnya kuat” tegas Sitti Rohmi.
Oleh sebab itu, Sitti Rohmi mengajak semua masyarakat tetap tenang dan waspada. Untuk menghindari virus ini satu-satunya cara adalah patuhi penerapan Protokol Kesehatan (Prokes).
“Semua dalam pantuan dan terkendali, stok obat-obatan lancar dan tersedia, begitupun kelengkapan dan fasilitas sudah teratasi semua,” ujar Sitti Rohmi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB. DR. H. Lalu Hamzi Fikri, menjelaskan, 13 orang yang terkonfirmasi Varian Delta, tersebut, umurnya bervariasi dari 12 hingga 50 tahun, dan ada yang berasal dari dalam daerah maupun luar daerah.
“Kita aman-aman saja, yang penting seperti kata ibu wagub, tetap tenang, waspada dan jaga Prokes,” tuturnya.
BACA JUGA: Jika Tidak Ikuti Prokes, Aparat dan Pemerintah akan Bubarkan
Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. H.Lalu Herman Mahaputra, menambahkan, bahwa terkonfirmasinya kasus positif Covid Varian Delata berawal dari diperiksanya 16 sampel (orang) yang dikirim ke Laboratorium Kesehatan (Labkes). Hasilnya, dari 16 orang itu, 3 invalid atau tidak terbaca, sedangkan 13 lainnya keluar hasil positif.
Informasi sementara, ke-13 orang ini melakukan perjalanan dan kontak erat di Pulau Jawa. Ada yang berasal dari kota Mataram, kabupaten Lombok Barat, Sumbawa dan Bima. Sedangkan mereka yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat adalah yang melakukan perjalanan ke NTB.
“Kami terus melakukan tracking kepada kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan 13 orang ini,” ujar dr. Herman.
Saat ini yang paling utama adalah mengoptimalkan isolasi mandiri terpadu, artinya kalau sakit harus dirawat di rumah sakit dan yang terkonfirmasi PCR positif maka harus dilindungi supaya tidak bergejala.
edy