Indeks

Jika Tidak Ikuti Prokes, Aparat dan Pemerintah akan Bubarkan

Jika Tidak Ikuti Prokes
Konferensi Pers Tentang Perkembangan Covid-19 di Provinsi NTB, dipimpin oleh Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (9/7)/Foto: edy
Simpan Sebagai PDFPrint

Aparat keamanan dan pemerintah akan tegas membubarkan semua kegiatan jika tidak taat menerapkan protokol kesehatan (prokes).

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah, menegaskan, dalam rangka memutus dan menjaga penularan Virus Covid-19, semua aktivitas yang melibatkan banyak orang wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Hj. Sitti Rohmi Djalilah

“Apapun bentuk kegiatannya, harus dengan penerapan protokol kesehatan,” tegas Wagub dalam Konferensi Pers Perkembangan Covid-19, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Jumat (9/7).

Sitti Rohmi, selanjutnya menegaskan, semua harus patuhi prokes dengan 5M, yaitu; memakai masker, mencuci tangan, menghindari keramaian, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas. Apalagi virus covid jenis baru, Varian Delta, telah teridentifikasi masuk ke NTB.

BACA JUGAVarian Delta Masuk NTB, 13 Orang Terkonfimasi Positif

Dalam konferensi Pers disampaikan bahwa telah terkonfirmasi positif Covid-19 Varian Delta sebanyak 13 orang, dengan kondisi saat ini di antaranya; 1 orang masih dalam pantauan dan perawatan Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) serta tetap berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, 4 orang masih menjalani isolasi mandiri dan sisanya masih dalam perawatan.

dr. H.Lalu Herman Mahaputra

Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. H.Lalu Herman Mahaputra, menjelaskan, menurut informasi sementara ke-13 orang ini melakukan perjalanan dan kontak erat di Pulau Jawa. Ada yang berasal dari kota Mataram, kabupaten Lombok Barat, Sumbawa dan Bima. Sedangkan mereka yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat adalah yang melakukan perjalanan ke NTB.

“Kami terus melakukan tracking kepada kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan 13 orang ini,” ujar dr. Herman.

Untuk mengendalikan kondisi, ini, pihaknya telah menyiapkan semua fasilitas pendukung, seperti; penyediaan hotel untuk isolasi mandiri. Ada hotel Jayakarta dan Holiday, termasuk juga Asrama Haji, Wisma Tambora, dan RS Metromedika yang mampu meng-upgrade 84 tempat tidur.

Sedangkan RSUD NTB sudah di-upgrade, dengan daya tampung tempat tidur ICU isolasinya menjadi 100 TT, yang saat ini baru terisi 20 persen.

“Jadi kita mampu mengatasi ini kok, semua planning sudah kita siapkan untuk hadapi kemungkinan yang ada,” tutur dr.Herman.

Sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terburuk, pihaknya telah membangun koordinasi dan kolaborasi dalam pemenuhan fasilitas kesehatan bersama rumah sakit lain.

edy

Exit mobile version