Vaksinasi masyarakat capai 50 persen merupakan syarat digelarnya event Superbike di Sirkuit Mandalika, Lomboh Tengah, pada November depan.
MATARAM.lombokjournal.com ~ Hal tersebut dikatakan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah, dalam rapat evaluasi mingguan pengendalian pandemi Covid 19 di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Senin (16/08)
“Kita berkejaran dengan waktu untuk persiapan menyambut gelaran Superbike. Oleh karena itu vaksinasi dapat dipercepat dan melibatkan semua pihak”, ujar Gubernur.
Wakil Gubernur, Hj. Sitti Rohmi Djalillah menekankan prosedur standar operasi di pasar yang melibatkan pembeli, pedagang dan pengelola benar benar diterapkan sesuai ketentuan dalam PPKM level tiga. Begitupula dengan SOP di kantor, pesantren, sekolah, rumah makan, cafe, resto dan perjalanan serta sektor esensial dan fasilitas umum lainnya dan kegiatan sosial masyarakat beroperasi dengan pengaturan PPKM level tiga.
“Pengendalian harus dibarengi protokol kesehatan ketat karena vaksinasi membutuhkan waktu terbentuknya herd immunity”, jelas Wagub.
Wagub juga menyoroti posko PPKM berbasis desa yang belum seratus persen dibentuk yang angkanya baru 65,38 persen se NTB.
Sementara itu, Danrem 162 WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menyoroti hal-hal menonjol di lapangan terkait sinkronisasi data kabupaten/kota yang merilis data tracing menggunakan rapid antigen dan bukan PCR. Ia juga menyebut pelayanan nakes di Puskesmas saat libur. Sedangkan Kapolda, Irjen Mohammad Iqbal mengemukakan pengendalian pandemi di kabupaten/ kota belum seragam serta operasi yustisi yang menurun.
BACA JUGA: Aduan dan Keluhan Masyarakat Harus Cepat Direspon
Kepala Dinas Kesehatan, Hamzi Fikri menguraikan, dalam sepuluh minggu terakhir ada peningkatan trend kesembuhan di sepuluh kabupaten/kota dari hasil verifikasi data All New Record. Begitu pula dengan trend testing yang memadai meski secara rata-rata sudah di atas 15 persen namun secara umum belum mencapai sepuluh persen sedangkan positive rate diupayakan di bawah sepuluh persen.
Lebih lanjut, Kadikes menjelaskan, rasio tracing kontak juga naik. Ia mengakui pula terjadi lonjakan status rawat sebelum NTB masuk PPKM level tiga saat ini.
“Kenaikannya 272 persen di tahun ini karena isu global juga terkait varian virus baru tidak hanya NTB. Target kita turun ke level dua”, jelas Fikri.
Ditambahkannya, hospital handling NTB berwarna hijau dengan ketersediaan kamar, oksigen dan obat obatan antivirus aman. Begitupula dengan fasilitas isolasi mandiri dsn terpadu yang sudah tersedia di kabupaten/ kota. Ia mengatensi kota Bima yang belum memiliki ICU. Untuk jangka panjang, kadikes menekankan kabupaten/kota untuk menyiapkan oksigen generator terutama di Sumbawa.
jm