Ummi Rohmi dan Bunda Niken Mengisi Workshop Bunda Literasi 

Dikatakan Ummi Rohmi, diharapkan tiap Poyandu Keluarga seluruh NTB ada pojok baca 

Ummi Rohmi bersama Bunda Literasi NTB mengisi Workshop Bunda Literasi di Gedung Layanan Perpustakaan Provinsi NTB yang baru, di JIn. Pemuda No. 63, Kota Mataram yang juga dihadiri Gubernur NTB, Jum'at (11/08/23) / Foto: novita
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Harapan Ummi Rohmi agar anak-anak yang sedang mengantri Posyandu di tiap dusun bisa sambil membaca

MATARAM,LombokJournal.com ~ Wakil Gubernur, Ummi Rohmi mengatakan, perpustakaan yang layak ke depan diupayakan ada di setiap desa, bahkan di pojok baca diharapkan Ummi Rohmi di setiap Poyandu Keluarga di tiap dusun di se-Provinsi NTB. 

BACA JUGA: 101 Pembalap dari 13 Negara Berlaga di Sirkluit Mandalika

Ummi Rohmi bersama Bunda Literasi mengisi workshop
Bunda Literasi dan Wagub NTB

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang biasa disapa Ummi Rohmi, saat bersama Bunda Literasi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati mengisi Workshop Bunda Literasi di Gedung Layanan Perpustakaan Provinsi NTB yang baru, di JIn. Pemuda No. 63, Kota Mataram, Jum’at (11/08/23).

“Supaya anak-anak yang sedang mengantri Posyandu bisa sambil membaca,” tutur Ummi Rohmi. 

Senada dengan Ummi Rohmi, Bunda Literasi NTB, dalam kesempatan itu mengajak semua pihak mendukung gerakan literasi berbasis keluarga. 

Bunda Niken juga menjabarkan definisi literasi sebagai kedalaman pengetahuan, yang membantu seseorang menganalisa dan membuat sebuah inovasi atau produk tertentu dari pemahaman tertentu.

BACA JUGA: NTB Raih Penghargaan Gotong Royong Bakti Stunting

Tak hanya itu, Bunda Niken juga mengingatkan pentingnya membaca sebagaimana wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT dalam Al-Quran. Perintah membaca diperuntukkan bagi seluruh manusia agar terus belajar tak pandang usia. 

BACA JUGA: Bang Zul Resmikan Kawasan Literasi di Mataram

“Kita disuruh membaca belajar terus menerus dengan membaca tanpa memandang usia, seperti Rasulullah SAW yang mendapatkan wahyu pertama di usia 40 tahun,” jelasnya.***