Tomat Sayur Sumbang Deflasi di NTB

Tomat sayur menjadi komoditas penyumbang deflasi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Maret 2017 (foto: Ist)

Ternyata hasil pertanian seperti tomat sayur menyumbang deflasi di Nusa Tenggara Barat selama bulan Maret

Ni Kadek Adri Madri (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Komoditas pertanian hortikultura seperti tomat sayur, menjadi komoditas yang menyumbang deflasi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Maret 2017.

Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Senin (4/4) merilis bahwa pada bulan Maret NTB mengalami deflasi sebesar 0,68 %. Dimana indeks harga konsumen (IHK) pada Februari sebesar 127,42, turun menjadi 126,55 pada bulan Maret.

“Angka deflasi NTB pada Maret ini berada dibawah angka deflasi nasional yang tercatat sebesar 0,02 persen,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS NTB, Ni Kadek Adri Madri, Senin (4/4) di Mataram.

Ia menjelaskan, komoditas terbesar penyumbang deflasi di NTB adalah beras, tomat sayur, daging, ayam ras, cabe rawit, tongkol , pindang dan tenggiri.

Menurut Kadek, deflasi di NTB didapat dari dua kota yang mengukur IHK yakni Kota Mataram dan Kota Bima.

Kota Mataram pada Maret mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, sedangkan Kota Bima mengalami deflasi sebesar 0,91 persen.

“Inflasi di NTB terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukan dengan penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,66% dan kelompok kesehatan sebesar 0,2 % ,” katanya.

AYA