Seni  

Teater Insomnia Gelar Diskusi Seni Pertunjukan dengan Tema ‘Titik Kumpul’  

Tema diskusi 'Titik Kumpul'
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

 Tanggapi Kondisi Darurat Seni Pertunjukan NTB

MATARAM.lombokjournal.com

Titik Kumpul dimaknai tempat pertemuan sementara (transit point) saat terjadi bencana atau keadaan darurat lain.

Saat ini, kondisi ‘darurat’ mulai menghinggapi seni pertunjukan. Setidaknya itu itu yang dimaknai kelmpok Teater Insomnia menanggapi detak kehidupan seni pertunjukan di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ini ditandai oleh kesenjangan antara produk seni pertunjukan dan pasarnya. Karenanya, penting untuk membuat titik kumpul guna menjawab situasi darurat tersebut.

Teater Insomnia menghadirkan beberapa narasumber dari pegiat seni pertunjukan NTB seperti sutradara senior Kongso Sukoco, pegiat teater Majas Pribadi dan aktor muda Novrizal Hamzah.

Kegiatan sendiri akan dilangsungkan di cafe Bawah Pohon di Kekalek, Mataram pada hari Sabtu (27/03/21) pukul 20.00 WITA.

Selain bincang seni, kegiatan juga dimeriahkan pertunjukan pantomim oleh mimer kelahiran Bima, Nash Jauna.

Menurut Indra Putra Lesmana, pendiri Teater Insomnia, bincang seni Titik Kumpul diharapkan jadi titik pertemuan menemukan berbagai gagasan tentang seni pertunjukan menghadapi kondisi darurat seni pertunjukan saat ini.

Selain itu, untuk melihat sejauh mana posisi tawar seniman selaku penghasil produk di tengah-tengah masyarakat selaku pasar otonom seni pertunjukan.

Teater Insomnia ingin menegaskan, seni pertunjukan tidak lahir dari ruang hampa, melainkan dari realitas yang ada di tengah masyarakat. Karenanya penting untuk melihat ulang-alik hubungan karya para seniman dengan masyarakat penontonnya.

Ast