Para peternak lokal harus terus didukung penuh oleh pemerintah. Peluang bisnis di bidang peternakan sangat menjanjikan
lombokjournal.com —
DOMPU ; “Tape jagung” yang merupakan fermentasi dari limbah jagung, ternyata menjadi bahan baku industri pakan ternak yang sangat menjanjikan untuk mendorong produksi peternakan di bumi jagung tersebut.
Dompu sebagai salah satu daerah sentra produksi jagung terbesar di NTB, menghasilkan sekitar 7 juta ton limbah jagung tiap tahunnya.
Limbah jagung tersebut kemudian difermentasi, yang oleh Bupati H.Bambang disebutnya dengan istilah “Tape Jagung”, sangat cocok dijadikan bahan baku yang bisa diolah menjadi pakan ternak.
“Ini merupakan peluang besar untuk terwujudnya industri pakan ternak di NTB, melalui pemanfaatan limbah jagung,” ujar Bupati Bambang Yasin.
Bupai menyampaikan itu di hadapan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Dr. drh. I Ketut Diarmita, MP.
Hadir saat itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi NTB, Hj.Budi Septiani, saat peresmian Kontes Ternak Tahun 2019 di Dompu-NTB, Kamis (03/10) 2019.
- Bambang yang lekat dengan predikat ‘Bupati jagung’ menegaskan, kehadiran produk olahan ini akan sangat menguntungkan bagi para peternak. Dikatakannya, peternak di dompu saat ini sudah berkembang cukup maju.
“Hingga saat ini kelompok kelompok penggemukan sapi di Dompu telah banyak terbentuk, dan dengan memanfaatkan “tape jagung” tersebut maka sapi yang dikonteskan, semuanya sehat dan bagus,” ujarnya.
Kontes ternak tahun ini juga sebagai salah satu upaya mengedukasi para peternak terkait pola ternak. Selama ini peternak hanya memikirkan hasil, tanpa memikirkan sarana pendukung, termasuk penyediaan industri pakan ternak dan bibit ternak berkualitas (replacement stock).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Dr. drh. I Ketut Diarmita, MP, yang turut hadir meresmikan kontes ternak, mengapresisasi kegiatan kontes itu.
Menurutnya, para peternak lokal harus terus didukung penuh oleh pemerintah. Peluang bisnis di bidang peternakan sangat menjanjikan.
“Untuk itu perlu tersedianya sarana pendukung, semisal koperasi sapi bagi para peternak untuk berinvestasi hasil ternak mereka,” kata Dirjen.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB yang lebih akrab disapa Bu Budi. Ia menegaskan, kontes ternak bukan hanya event tahunan tanpa hasil konkret.
Kontes itu benar-benar dihajatkan untuk mendorong para peternak untuk dapat menerapkan pola beternak yang berbasis modern/profesional untuk mendukung terwujudnya industrialisasi sektor peternakan di NTB.
“Dari Kontes ini juga kita harapkan akan menghasilkan bibit-bibit terbaik untuk menghasilkan ternak berdaya saing tinggi,” pungkasnya.
AYA