Kebersihan dan kelestarian lingkungan dengan Desa wisata merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan

lombokjournal.com —
LOMBOK TIMUR ;
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) menggelar pesta rakyat yang dikemas dalam pertunjukan rakyat Gendang Belek dan Tari Tradisional Sasak, di Desa Dasan Lekong Kecamatan Sukamulya Kabupaten Lombok Timur. Kamis, (03/10) 2019.
Kegiatan ini merupan upaya Pemerintah Provinsi NTB melalui Diskominfotik terus emasifkan sosialisasi program unggulan NTB Gemilang kepada masyarakat di berbagai desa dan dusun.
Sebelumnya, Diskominfotik menggelar sosialisasi bertajuk Pesta Rakyat Tahun 2019 di sejumlah desa dan dusun di Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat
Kaki ini, sosialisasi itu dipadukan dengan demo pengolahan sampah menjadi barang-barang yang mendatangkan berkah ekonomi bagi masyarakat.
Mewakili Kepala Dinas, Kepala Seksi Publikasi Kominfotik NTB Dudut Eko Juliawan, SKM. MPH menyampaikan, Pemprov. NTB melalui visi NTB Gemilang dengan 6 Misi yang dijabarkan dalam 60 program unggulan.
Salah satunya adalah NTB Asri dan Lestari melalui program Zero Waste (Bebas Sampah), yakni memilah dan mengolah sampah menjadi bermanfaat.
Program Zero Waste digagas agar masyarakat NTB menjaga lingkungan dengan mengelola sampah, sehingga tidak mendatangkan musibah.
“Mendengar kata sampah, biasanya kita jijik. Namun dengan cara memilih dan memilah sampah organik dan non organik, ternyata memiliki nilai ekonomis, dapat menghasilkan uang,” kata Dudut di depan masyarakat Dasan Lekong.
Mantan Kasi Promkes pada Dikes NTB ini menjelaskan, Zero Waste dilakukan untuk mereduksi sampah. Mengelola sampah dan minimalisir sampah, sehingga lingkungan terjaga.
“Nanti di hadapan Bapak dan ibu akan ada demo atau praktek bagaimana sampah bisa kita olah menjadi barang-barang yang bisa jual untuk menghasilkan uang,” kata Dudut.
Misalnya sampah plastik bisa diolah menjadi paving blok, dan barang- barang berharga lainnya.
Kemudian disamping pengolahan sampah, Program lain yang tidak kalah pentingnya adalah program pembangunan dan pengembangan 99 desa wisata.
Kebersihan dan kelestarian lingkungan dengan Desa wisata merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Syarat Desa wisata adalah sapta pesona, yakni bersih, indah, aman nyaman, lestari, sehat disamping juga masyarakatnya harus ramah serta industri dan seni budayanya berkembang dengan baik, ujar dudut.
Demikian juga kesehatan. Hidup sehat harus dimulai dari budaya dan perilaku hidup bersih dan sehat. Itu harus diwujudkan dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, tetangga, dasa wisma, dusun dan desa hingga kecamatan dan seterusnya.
Dikatakannya program revitalisasi Posyandu di setiap desa yang akan dikembangkan menjadi posyandu keluarga.
Posyandu tidak saja berfungsi untuk pelayanan kesehatan balita saja. Tapi sekaligus tempat mengatasi masalah-masalah lansia dan remaja lainnya. Seperti pencegahan dan penyuluhan bahaya narkoba, gizi buruk, perkawinan dini, termasuk penanganan masalah sampah dan lingkungan hutan.
Menurut Dudut, untuk mewujudkan anak-anak NTB yang cerdas dan agar kelak menjadi generasi yang profesional, sukses dan mandiri, juga telah disediakan sejumlah program pendidikan.
Di antaranya, beasiswa pendidikan luar negeri, pengembangan pendidikan vokasi dan pendidikan kejuruan lainnya, untuk menghasilkan SDM terampil dan mandiri.
Kasi Dokumentasi Informasi Tarmidzi, S.Kom., ME menambahkan, tentang maraknya berita bohong di Media Sosial saat ini.
Istilahnya hoax atau berita berupa informasi bohong yang sengaja dibuat untuk memecah dan membuat keresahan di masyarakat kita.
“Makanya kenali berita atau informasi itu dengan baik dan teliti, karena berita yang beredar di internet dengan menggunakan media sosial banyak yang hoax,” kata pria akrab disapa Ajik ini.
Kuncinya adalah bijak dalam bermedia soaial, saring informasi sebelum di sharing atau bagikan kepada orang lain.
Desa Bebas Sampah
Kepala Desa Dasan Lekong Lalu Muhammad Rajabul Akbar, yang bangga desanya dipilih sebagai media publikasi program NTB Gemilang, mengaku sudah menggagas program bebas sampah sejak awal 2018.
Sejak dilantik sebagai Kades ia bersama masyarakat berkomitmen mengangkat isu lingkungan.
Kades bersama elemen masyarakat lainnya terus memberikan edukasi dan menyadarkan masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan mengolah sampah.
Komitmen ini diwujudkan dengan membentuk BUMDes yang memilki unit Bank Sampah yang diberi nama, Bank ‘Dampah Inges’, kepanjangan dari Indah Nyaman Gemilang dan Sejahtera.
Masyarakat Dasan Lekong menyadari, sampah memiliki manfaat yang mampu menghasilkan nilai ekonomis.
Disamping dijual di bank sampah, sisa limbah ini juga dapat dimanfaatkan untuk hal yang bernilai ekonomi kreatif.
“Pada awal 2018, Ibu Wagub sempat hadir saat lounching bang sampah disini, kini desa kami bebas sampah,” tuturnya.
Sedangkan Camat Lalu Muh. Irwan, yang diwakilkan Sekcam Lalu Rihiman Ramli, mendukung penuh BUMDes Dasan Lekong dengan program Bank Sampahnya.
“Desa Dasan Lekong, kini terbangun dari tidur panjannya, mulai menata dan membangun desa dengan baik. Desa kita inipun Viral di Medsos karena program Zero Waste, Desa yang didaulat dengan desa terbersih sebagai percontohan,” kata Sekcam.
AYA/HmsNTB