lombokjournal.com
Bagamana pun sikap plin plan badan inteljen Negara adi kuasa itu menimbulkan tanda Tanya. Jangan melupakan CIA juga terlibat dalam kudeta ilegal di masa lampau untuk menggulingkan pemerintahan Negara lain. Di badan itu juga terjadi banyak kasus korupsi.
Suatu saat salah seorang komentator New York Post mengatakan mengutip yang pernah disampaikan Bob Graham, Ketua Komisi Pencegahan Senjata Pemusnah Massal dan Terorisme. Kemunduran dari “Komisi 9/11” di Kongres, karena menyembunyikan bukti yang berkaitan dengan penghancuran World Trade Towers.
Dalam wawancara dengan salah stau stasiun TV selama 60-Menit, Graham menyatakan: “Saya pikir tidak masuk akal untuk percaya bahwa 19 orang, sebagian besar di antaranya tidak berbicara bahasa Inggris, yang sebagian besar belum pernah di Amerika Serikat, banyak yang tidak memiliki pendidikan sekolah tinggi, bisa melaksanakan tugas yang rumit seperti tanpa sejumlah dukungan dari dalam Amerika Serikat. ”
Laporan yang 28 halaman tampaknya akan mengekspos jaringan orang-orang yang mendukung para pembajak atau teroris di AS. Namun, Ini masih tidak menjawab pertanyaan yang paling penting dari warga Amerika.
Siapa yang terlibat dalam runtuhnya World Trade Center Towers sendiri; mengapa ledakan terjadi sebelum, selama, dan setelah yang pertama, dan kemudian pesawat kedua menghantam Trade Towers? Bagaimana bukti termit dan logam cair dapat dijelaskan? Atau runtuhnya gedung7?
Pertanyaan-pertanyaan ini relevan karena belum ada penjelasan. Banyak orang masih percaya ada yang mengendalikan bahan peledak ini. Jika “mereka” tidak mengendalikan penghancuran, pemerintah AS akan mengizinkan penyelidikan independen. Nyatanya penyelidikan independent tidak diizinkan..
Jika mereka yang mengendalikan penghancuran itu, siapa yang menanam bahan peledak yang diperlukan dalam gedung? Terlepas dari siapa membiayai perbuatan itu, hal seperti ini hanya bisa berlangsung dengan bantuan badan yang sangat kuat di Amerika Serikat, misalnya CIA.
(penj. Roman Emsyair)