Salah satu keturunan Alawiyyin, Dr. H. S. Ali Jadid al-Idrus, M. Pd mengatakan, sebutan Amaq, sebutan Inaq itu merupakan simbol-simbol tradisi tasawuf
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Meski tidak banyak, ada juga sebagian masyarakat Sasak Lombok di era sekarang, ada yang gengsi memanggil orang tuanya dengan panggilan Inaq-Amaq (bhs Ind. Ibu-Bapak).
Anak-anak Sasak (suku asli di Lombok) di masa kini lebih banyak memanggil orang tuanya dengan panggilan ibu-bapak, ayah-bunda, mama-papa, dan mami-papi.
Padahal panggilan Inaq-Amaq memiliki makna yang mendalam jika dikaji melalui ilmu tasawuf.
Munculnya berbagai tradisi di Lombok tidak terlepas dari pengaruh penyebaran Islam di pulau ini. Salah satu tradisi tersebut adalah sebutan Inaq-Amaq untuk panggilan pada Ibu-Bapak.
BACA JUGA;
Menparekraf Menganugerahkan Desa Wisata Terbaik di Desa Senaru
“Sebutan Amaq, sebutan Inaq itu sebuah bentuk simbol-simbol tradisi tasawuf yang sangat dalam,” kata salah satu keturunan Alawiyyin, Dr. H. S. Ali Jadid al-Idrus, M. Pd, (Kamis, 29 Juni 2017) yang lalu.
Jadi ucapan Ali Jadi Al Idrus itu tentu sudah berlangsung lama.
Kata “Inaq” berakar dari kata Bahasa Arab “Inaun” yang berarti wadah. Sederhananya kata inaq-amaq memiliki makna orang yang mewadahi.
Inilah salah satu tradisi yang mempertemukan tradisi muslim dari Timur Tengah dengan masyarakat lokal.
“Inaq, amaq itu kalau dalam ilmu tasawuf itu orang yang mewadahi. Di situlah titik temunya tradisi kami dengan Lombok ini khususnya,” jelas dosen di UIN Mataram ini.
Seperti diketahui penyebaran Islam ke Nusantara, khususnya Lombok salah satunya melalui strategi pendekatan tasawuf.
Di samping itu, selain tradisi panggilan inaq-amaq, masih banyak lagi tradisi di Pulau Lombok yang mengandung nilai tasawuf.
“Tinggal nanti bisa diukur tradisi Lombok itu banyak mengandung tasawuf. Orang-orang Lombok itu sangat cinta dengan tasawuf. Di situlah titik temu mereka itu,” jelasnya.
Sehingga Jadid menegaskan, orang memanggil orang tuanya dengan panggilan inaq-amaq bukanlah orang kampungan atau jadul.
BACA JUGA: Desa Senaru Salah Satu Desa Wisata Terbaik di Indonesia
“Jadi jangan berpikir orang sebut inaq, orang sebut amaq itu orang second line. Tidak. Tidak ada strata seperti itu,” tegasnya.
@ng