lombokjournal.com
Kalau anda sempat mengamati sejenak di restoran atau rumah makan, anda akan paham sangat banyak pemborosan terjadi dari waktu ke waktu. Tiap hari begitu banyak makanan yang masuk ke tong sampah. Seharusnya, dan penting mencoba untuk mencegah hal ini terjadi terus menerus.
Boleh kan dikatakan, pemborosan dalam bisnis restoran melukiskan gambaran tak bersimpati bagi masyarakat yang membutuhkan makanan. Bukankah banyak orang yang lapar dari waktu ke waktu. Siapa pun tahu, di daerah kita juga sering kita lihat gelandangan yang mengorek makanan dari tong sampah. Anda tak peduli?
Di seluruh dunia selalu ada gelandangan. Dalam menanggapi tantangan gelandangan di seluruh dunia, ada pengusaha restoran ingin berbuat — meskipun kecil — mencari cara untuk berbagi bagi mereka yang lapar.
Bukankah begitu banyak makanan dari pelanggan restoran yang tidak dihabiskan. Ada cara lebih baik untuk memastikan bahwa makanan itu masih bisa dimanfaatkan bagi orang-orang yang benar-benar memmbutuhkan.
Di Kochi, India seorang pemilik restoran pernah melihat seorang pria gelandangan pergi ke tempat sampah untuk mencari makanan. Rasa kemanusiaannya tergerak, ada sesuatu yang bisa dilakukannya untuk orang lain. Minu Pauline, pemilik restoran, akhirnya memutuskan mewujudkan gagannya untuk membuat hidup orang lain bisa lebih baik.
Sebab di restoran Pappadavada, restoran yang dimilikinya, begitu banyak makanan yang tak dihabiskan pengunjung restorannya. Akhirya ia memutuskan menyediakan kulkas, dan mengatur kulkas itu di depan restorannya.
Dan makanan yang tidak dihabiskan pengunjung restorannya itu dimasukkan ke kulkas. Itu jauh lebih baik, daripada makanan itu terbuang. Dan siapa pun yang membutuhkan, bisa membantu diri sendiri memperoleh makanan gratis.
Siapa pun bebas bisa menggunakan fasilitas kulkas yang terbuka selama 24 jam. Siapa pun yang memiliki kelebihan makanan bisa meninggalkannya di kulkas yang disediakannya.
Penj. Rayne Qu
(Amazyble.com)